Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Muchdi dan Munir Berlaga....

Kompas.com - 06/07/2010, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika musik dan lagu bisa menyampaikan banyak pesan, begitu pula sepak bola. Di tengah hangat-hangatnya momen Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, pesan perjuangan HAM bisa pula disampaikan melalui sepak bola.

Hal ini dilakukan pula oleh Gerakan Melawan Amnesia Sejarah (Gemas) di Lapangan Borobudur, Selasa (6/7/2010) sore. Melalui laga sepak bola, Gemas ingin mengingatkan kasus-kasus pelanggaran HAM di negeri ini yang belum tuntas.

Pertandingan sengaja dikemas dalam laga antara para pelanggar HAM dan para korban atau pejuang HAM di Indonesia. Para remaja dan pemuda sengaja mengenakan topeng dan kostum bertuliskan nama tokoh-tokoh tersebut.

Tim merah dikondisikan sebagai tim pelanggar HAM, terdiri dari para remaja dan pemuda yang mengenakan kostum bertuliskan nama Muchdi PR, Aburizal Bakrie, Sjafrie S, Prabowo, Wiranto, dan AM Hendropriyono.

Sementara itu, di tim hitam sebagai tim korban dan pejuang HAM, terdiri dari Widi Thukul, Wawan, Azwar K, Marsinah, Udin, dan Munir. Pertandingan disaksikan oleh para warga di sekitar Lapangan Borobudur, yang untuk sementara disulap menjadi lapangan laga yang disebut lapangan Gelora Asmara. Turut pula menonton istri (alm) Munir, Suciwati.

Di pinggir lapangan, penyelenggara juga meletakkan banyak payung hitam berisikan pesan-pesan perjuangan HAM dan foto-foto korban pelanggaran HAM. Suasana tampak riuh, apalagi ditambah dengan celetukan menggelikan dari duo panitia yang mengomentari jalannya pertandingan. "Ternyata kekuatan siaran pers Munir belum dapat mematahkan tendangan bengis Muchdi PR," teriak salah satu komentator ketika pemuda berkostum Muchdi hendak menembakkan bola ke gawang yang dijaga oleh pemuda berkostum Munir.

Selain itu, komentator juga meneriakkan pesan-pesan perjuangan HAM, "Jangan Diam, Lawan!", selama pertandingan berlangsung. Lantas berapakah skor terakhir pertandingan ini? "10-9 untuk pemegang HAM!" seru sang komentator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com