London, Senin
Inti tujuan Kimberley Process (KP) adalah mencegah jual beli berlian yang berasal dari daerah konflik. Demikian laporan kelompok Global Witness, Senin (14/6) di London. Laporan dikeluarkan menjelang pertemuan KP di Tel Aviv, Israel, pada 21 Juni mendatang. Masalah Zimbabwe diperkirakan akan mendominasi pembicaraan.
Elly Harrowell, juru kampanye Global Witness, mengungkapkan, dalam tiga tahun terakhir, Angkatan Darat Zimbabwe telah membiarkan aksi kekerasan menimpa warga sipil yang menggemparkan di tambang berlian Marange. Rakyat setempat bentrok dengan perusahaan tambang berlian.
”Tidak seorang pun pernah dimintai pertanggungjawaban atas kerusuhan itu. Sekarang ternyata diketahui perusahaan-perusahaan dimasukkan ke lokasi tambang dengan alasan memperbaiki kondisi di sana, mempunyai hubungan langsung dengan ZANU-PF dan elite militer,” paparnya.
ZANU-PF adalah partainya Presiden Robert Mugabe. Harrowell mengkhawatirkan hasil tambang berlian, yang telah mendapat sertifikasi internasional, dipakai kubu Mugabe untuk mendanai kekerasan politik di Zimbabwe demi menggusur musuh-musuh politik.
Global Witness mengkritik KP yang telah membuat sebuah perjanjian kompromi yang lemah, ketimbang menunda pemasaran berlian asal Zimbabwe.
Sebuah laporan dari skema sertifikasi KP menyebutkan, Zimbabwe telah memenuhi standar-standar hak asasi minimum di tambang-tambang berlian. Hal itu membuat Zimbabwe leluasa melakukan perdagangan berlian.
KP adalah skema sertifikasi yang dibuat untuk mencegah penjualan berlian yang diperoleh dengan pertumpahan darah.
Presiden Mugabe telah mengancam akan membatalkan mekanisme KP jika negaranya tidak diizinkan menjual berlian. Global Witness memperingatkan, upaya-upaya Presiden Mugabe dan orang-orang dekatnya, untuk mengontrol tambang berlian Chiadzwa melalui operasi militer, akan berdampak serius terhadap perdamaian dan stabilitas di Zimbabwe.