Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okinawa, Anak Tiri Negeri Jepang

Kompas.com - 03/06/2010, 03:42 WIB

Matsumura Toshio menerangkan, pada paruh kedua abad ke-19, saat restorasi Meiji, Ryukyu sepenuhnya dikuasai kekaisaran Jepang. ”Selanjutnya ekspansi berlanjut ke Taiwan setelah perang Tiongkok-Jepang tahun 1895 dan pendudukan Korea pada tahun 1910. Okinawa menjadi daerah strategis bagi kekaisaran Jepang yang memasuki era industrialisasi,” kata Toshio.

Pada kurun waktu tersebut, Kaigun (Angkatan Laut) Jepang menggoreskan sejarah sebagai bangsa Asia pertama yang mengalahkan bangsa kulit putih saat menghantam Angkatan Laut Kekaisaran Rusia dalam pertempuran Selat Tsushima (1905).

Pada masa pendudukan Jepang terhadap Semenanjung Korea, Taiwan, dan Manchuria (sekarang timur laut Tiongkok atau kawasan Dong Bei), timbul sebutan ”san goku jin” atau orang jajahan yang bermakna merendahkan.

Meski sebutan tersebut tidak digunakan untuk merujuk kepada orang Okinawa, dalam pelbagai bidang kehidupan, lanjut Toshio, seorang Okinawa dipandang rendah oleh masyarakat asli Jepang.

Perlakuan berbeda, kata Toshio, juga terjadi atas orang Tionghoa dan orang Korea yang tinggal turun-temurun di Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

Militer Amerika Serikat

Pada babak akhir Perang Dunia II, bulan April 1945, terjadi pertempuran berdarah di Okinawa antara militer Amerika Serikat melawan tentara kekaisaran Jepang yang terdesak, tetapi melawan dengan berani.

Kemenangan AS dibayar mahal dengan korban 12.000 prajurit tewas dan 38.000 terluka. Adapun Jepang kehilangan 100.000 prajurit.

Penduduk Okinawa menjadi korban dalam pertempuran itu. Menurut Museum Prefektur Okinawa, sekitar 100.000 warga setempat tewas akibat kelaparan dan sebagian lagi dipaksa militer Jepang untuk bunuh diri.

Pendudukan AS di bawah Jenderal Douglas MacArthur mengambil alih pangkalan militer Jepang. Semasa Perang Tiongkok (1945-1949), Perang Korea (1950-1953), dan Perang Vietnam pada dekade 1960-an hingga jatuhnya Saigon, April 1975, Okinawa menjadi pangkalan strategis bagi Amerika dan sekutu.

Saat ini, dari 47.000 prajurit AS yang berada di Jepang, lebih dari separuh berada di Okinawa. Pangkalan militer AS menduduki 19 persen wilayah Okinawa.

Meski ekonomi lokal tumbuh dengan keberadaan pangkalan militer di Futenma dan Kadena, warga Okinawa resah. Mereka melihat Okinawa dibiarkan menjadi pusat militer AS karena tidak diinginkan berada di pulau-pulau utama Jepang.

Keberadaan militer AS menimbulkan efek samping, seperti kasus pemerkosaan terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun oleh tiga prajurit AS. Okinawa masih menjadi anak tiri Jepang.... (BBC/ONG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com