Empat tahun kemudian, pada 2001, Cameron yang saat ini tengah menantikan kelahiran anak ketiganya itu, terpilih sebagai kandidat Konservatif untuk Witney. Kala itu, Cameron menggantikan bekas anggota parlemen Konservatif, Shaun Woodward yang justru hengkang ke Partai Buruh.
Prestasi paling prestisiusnya terlihat dari kemenangannya untuk kursi Partai Konservatif. Pada 2001, ia mengantongi 22.153 suara atau 45 persen. Angka ini juga menunjukkan kelebihan suara 7.973.
Selanjutnya, pada pemilu 2005 suara yang dikantonginya bertambah hingga 26.571 atau unggul 49,30 persen, kelebihan 14.156 suara.
Kini, Cameron menjadi penghuni baru Downing Street 10, Perdana Menteri Inggris. Meski sejatinya, masih diperlukan semangat dari si papi luar biasa ini untuk membawa Inggris ke arah lebih baik. Soalnya, Partai Konservatif yang sukses mengalahkan seterunya, Partai Buruh, ternyata tak punya cukup kaki untuk berjalan sendiri. Hasil pemilu menunjukkan, Partai Konservatif mesti menggandeng mitra, dalam hal ini Partai Demokrat Liberal, sesuai konstitusi untuk menjadi penggerak pemerintahan Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.