WASHINGTON, KOMPAS.com — Iran dapat membangun rudal balistik yang dapat menghantam Amerika Serikat tahun 2015, kata seorang pejabat AS kepada para anggota parlemen, Selasa (20/4/2010).
Ketika menjawab sebuah pertanyaan dalam dengar pendapat di Senat tentang kemampuan rudal Teheran, James Miller, wakil menteri pertahanan untuk urusan kebijakan, mengatakan, perkiraan sekarang menunjukkan kemungkinan itu paling cepat tahun 2015. Namun, ia mengatakan, perkiraan itu adalah apabila ada bantuan asing yang memungkinkan Iran meningkatkan teknologi rudalnya.
Sebuah laporan tahun lalu dari Pusat Intelijen Udara dan Ruang Angkasa Nasional Angkatan Udara AS mengatakan, Iran dapat membangun sebuah rudal balistik antarbenua yang dapat menghantam wilayah AS tahun 2015-2018 jika mendapat bantuan dari luar. Para pengamat mengatakan, kendaraan ruang angkasa Safir Iran, yang Teheran tempatkan di orbit pada Februari 2009, memiliki potensi diubah menjadi sebuah rudal jarak jauh.
Washington mengikuti dengan saksama program rudal Iran dan menyatakan ancaman-ancaman dari Teheran dan Korea Utara menjadi dorongan utama untuk membangun pertahanan-pertahanan rudal bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Pemerintah AS juga menuduh Teheran berusaha secara tidak resmi untuk membangun senjata-senjata nuklir. Miller mengonfirmasikan perkiraan-perkiraan sebelumnya bahwa Iran akan dapat membangun sebuah sejata nuklir lebih dari satu tahun dan mungkin lebih dari tiga tahun.
Pekan lalu, Jenderal James Cartwright, Wakil Kepala Staf Gabungan AS, mengemukakan dalam dengar pendapat di Senat bahwa Iran dapat melakukan pengayaan uranium yang berstandar cukup tinggi bagi satu bom nuklir dalam satu tahun, tetapi kemungkinan besar tidak dapat membuat satu senjata yang dapat digunakan dalam tiga sampai lima tahun. Ia juga sering memperingatkan para anggota parlemen bahwa serangan militer AS yang terbatas tidak mungkin dapat secara pasti menghentikan program nuklir Teheran yang disengketakan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.