Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia-NATO Bahas Cara Kurangi Ladang Opium Afghanistan

Kompas.com - 19/03/2010, 20:09 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Rusia dan NATO akan berusaha melakukan kerjasama di bidang pemberantasan perdagangan obat terlarang di Afghanistan, dalam pertemuan tingkat kedutaan Dewan Rusia-NATO di Brussels 24 Maret, demikian dikatakan utusan khusus Rusia pada NATO.

Dmitry Rogozin, utusan khusus Rusia tersebut, mengatakan dalam wawancara dengan kantor berita Rusia RIA Novosti, perang terhadap mafia obat adalah tugas besar bagi operasi Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO di negara Asia Tengah itu.

"Perang terhadap mafia obat di negara itu sama pentingnya dengan perang terhadap teroris dan ekstremis," katanya Jumat (19/3/2010).

Namun diplomat Rusia itu mengatakan, dalam pelaksanaan yang sebenarnya, mereka melihat pasukan NATO memandang hal itu (perang terhadap mafia obat) sebagai tugas yang kedua.

Tindakan-tindakan seperti pembasmian ladang opium tidak akan dilakukan, karena mereka akan menghadapi petani Afghanistan, yang penghasilan utamanya dari menanam pohon opium, bersama Taliban.

"Kami tahu AS menerapkan kebijakan menindas sangat aktif terhadap mafia kokain di Kolombia, termasuk melakukan operasi-operasi khusus di wilayah negara lain, hanya untuk membasmi jenis tanaman ini," kata Rogozin.

"Namun di Afghanistan, mereka bertindak lebih liberal. Barangkali, karena ini tidak banyak menimbulkan problem bagi NATO, juga bagi negara tetangganya Afghanistan, dimana terjadi limpahan heroin," katanya.

Rogozin menambahkan, sejauh ini kerjasama internasional tidak cukup kuat dalam memerangi keagresifan heroin itu.

Produksi obat-obatan terlarang Afghanistan terus meningkat secara dramatis setelah serangan yang dipimpin AS, yang menumbangkan pemerintahan Taliban pada 2001.

Sementara itu, Rusia menjadi salah satu negara yang paling berdampak, dengan pemakaian heroin yang makin meningkat.

Menurut data statistik resmi, ada sekitar 30.000-40.000 kematian berkaitan dengan obat-obatan itu di Rusia pada setiap tahun.

Menurut perkiraan PBB, di seluruh dunia, lebih dari 100.000 orang meninggal akibat heroin yang datang dari Afghanistan pada 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com