BEIJING, KOMPAS.com — Perdana Menteri China Wen Jiabao, Minggu (14/3/2010), mengatakan, Amerika Serikat melanggar kedaulatan Beijing dengan menjual senjata kepada Taiwan dan menerima Dalai Lama di Gedung Putih.
Wen mengatakan, dua langkah itu telah menimbulkan gangguan serius pada hubungan AS-China yang juga tegang akibat serangkaian perselisihan perdagangan, nilai yuan, dan kebebasan internet.
Washington, pada Januari, menyetujui penjualan senjata senilai 6,4 miliar dollar AS kepada Taiwan, yang menurut China adalah bagian dari wilayahnya yang menanti reunifikasi.
Bulan lalu, Presiden AS Barack Obama bertemu dengan pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, Dalai Lama, di Gedung Putih.
Beijing mengatakan bahwa pendeta Buddha itu menginginkan kemerdekaan bagi kawasan di Himalaya tersebut, sebuah tuduhan yang disangkal Dalai Lama.
"Langkah-langkah ini melanggar kedaulatan China," kata Wen dalam sebuah konferensi pers yang menandai berakhirnya sesi tahunan parlemen.
Dia menekankan kembali posisi China dan tanggung jawab atas masalah-masalah dalam hubungan China-AS tidak berada di tangan Beijing, tapi Washington.
"Kami harap AS akan menghadapi isu ini dengan jujur dan mengambil langkah konkret untuk mengatasi situasi," katanya.
"Hubungan antara AS dan China yang damai akan membuat kedua negara menang," kata Wen kepada wartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.