Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiram Air Keras, Hariyati Kehilangan Wajah

Kompas.com - 10/02/2010, 09:38 WIB

Mbah Jaminem menutup diri atas musibah yang menimpa putrinya. Ia enggan memberikan keterangan kepada wartawan atau mengizinkan mengambil gambar. “Sudah Mas, kami tidak mau jadi tontonan,” kata Jaminem.

Namun, sebelumnya berhasil diperoleh keterangan dari Hariyati. Dengan menahan sakit dan terus menutup mukanya, ibu tiga anak itu mengakui bahwa ia telah disiram suaminya. “Suami saya sering mengamuk. Saya baru tiba dari Flores dan langsung disiram,” ungkapnya.

Kenapa setega itu? Menurut Hariyati, suaminya memang dikenal temperamental dan labil. Setelah bertahun-tahun bekerja menjadi buruh linting di PT Gudang Garam, Pendik meminta istrinya keluar dari pekerjaan. Ini terjadi sekitar setahun lalu. Pendik merasa cukup bahagia karena sudah punya rumah sendiri.

Belakangan, Pendik yang asli Flores malah meminta istrinya pergi ke Flores. Bersama anak bungsu, Hana (4), Pendik mengantar Hariyati ke Flores. Namun, setahun lalu Pendik pulang ke Desa Kembangan, Kecamatan Semen, tanpa Hariyati. Istrinya tetap di Flores. “Saya di sana jual keripik,” kata Hariyati dengan suara terbata-bata.

Menurut keterangan salah satu anggota keluarga, Pendik nekat menyiramkan air keras ke muka istrinya lantaran cemburu. Pendik mendengar kabar bahwa Hariyati telah berhubungan dengan laki-laki lain. Begitu mengetahui rencana kepulangan istrinya, Pendik merencanakan niat jahat. Pria yang tercatat sebagai residivis kasus narkoba itu kemudian menyiram muka istrinya setibanya di rumah.

Kapolsek Semen AKP Heri Siswoko menyatakan, polisi tengah memburu Pendik. Polisi mengamankan gelas bekas air keras. “Pendik adalah residivis narkoba. Dua tahun lalu sudah divonis. Kami sedang memburunya,” jelas Heri. Pendik telah melanggar Pasal 44 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Ia terancam hukuman 15 tahun penjara. (fai)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com