Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klan Ampatuan seperti "Tuhan"

Kompas.com - 07/12/2009, 08:06 WIB

Pembunuhan di Maguindanao itu mencuat ke permukaan dan menjadi perhatian internasional karena jumlah korbannya yang besar dan banyak di antara mereka adalah jurnalis dan perempuan. Padahal, pembunuhan seperti itu tersebar di banyak tempat dalam beberapa minggu atau bulan terakhir.

Para penguasa wilayah seperti keluarga Ampatuan, dengan para juru jagalnya, biasanya melakukan aksi terhadap lawan-lawan politik mereka dengan modus operasi yang rapi dan korbannya hanya satu orang.

Dicontohkan, di Masbate, Provinsi Suriin, sebuah kepulauan di utara Mindanao, dilaporkan terjadi 30 pembunuhan terkait dengan politik dalam setahun lalu. Banyak dari kasus pembunuhan itu terkait dengan satu keluarga yang telah berkuasa selama bertahun-tahun. Semua tahu siapa nama mereka, tetapi tidak seorang pun akan menyebutkan nama itu dengan keras. Tidak ada yang berani.

Seperti di Maguindanao, hampir semua polisi dan tentara lokal menerima perintah dari keluarga berkuasa. Mereka yang berani menentang anggota keluarga berkuasa itu akan berakhir ditembak di sebuah jalanan sepi dan mayat mereka dikatakan sebagai korban tabrak lari.

Keluarga Ampatuan lebih disegani lagi karena mempunyai kedekatan dengan Arroyo. Keluarga Ampatuan memiliki banyak foto dengan Arroyo di berbagai tempat, termasuk Istana Malacanang. Berkat keluarga ini pula, Arroyo menang mutlak di Maguindanao.

Sebagai imbalan, pemerintah lepas tangan dari urusan pemerintahan di Maguindanao. Pejabat provinsi, misalnya, bisa memilih kepala polisi dan pejabat- pejabat tinggi kepolisian lain di wilayahnya. Para pejabat itu diyakini juga menggunakan uang pajak rakyat untuk mempersenjatai milisi yang mereka bentuk sendiri. (AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com