Sekitar 30 wartawan lokal menjadi korban dalam pembantaian yang diyakini dilakukan oleh keluarga Ampatuan itu.
Enam organisasi wartawan Filipina menyampaikan kekhawatiran mereka atas integritas penyidikan kepolisian dan penghukuman terhadap para tersangka yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo itu.
”Kami mempertimbangkan semua opsi, termasuk meminta badan PBB terlibat dalam penyidikan pembantaian ini,” kata Melinda Quintos-de Jesus, direktur eksekutif Center for Media Freedom and Responsibility.
Dua ahli hak asasi manusia mengatakan, penyelidikan atas pembunuhan itu harus menjadi awal dari sebuah proses reformasi besar-besaran di negara itu dan pemerintah harus mencegah terjadinya pembunuhan serupa menjelang pemilihan umum Mei 2010.
Tersangka utama di balik pembantaian, Andal Ampatuan Junior, seorang wali kota lokal, sekarang berada di tahanan pemerintah meskipun para pengacaranya telah menyampaikan petisi ke pengadilan agar dia bisa dibebaskan dengan uang jaminan.