Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Bantuan Korban Gempa Kacau

Kompas.com - 04/10/2009, 20:22 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan terhadap korban gempa di empat kecamatan yang dilanda gempa di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi mulai kacau dan saling mencurigai antara desa sasaran yang terkena musibah.

"Lokasi terparah guncangan gempa pada 7,0 SR melanda Kerinci adalah Desa Lolo Gedang dan Pasar Kerman, tapi desa itu hanya tempat penyerahan bantuan secara simbolis saja. Bantuan justru disalurkan di Desa Lempur ibukota Kecamatan Gunung Raya," kata Ketua Posko bantuan Desa Lolo Gedang-Pasar Kerman, Hakim SH di lokasi musibah gempa Desa Lolo Gedang, Minggu (4/10).

Para donatur yang menyerahkan bantuan simbolis di dua desa itu mulai dari bantuan Pemprov Jambi, Pemkab Kerinci, unsur muspida sampai perusahaan besar di Provinsi Jambi.

Usai bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh petugas, lalu dibongkar di Desa Lempur berjarak tiga kilometer dari Desa Lolo Gedang.

Hal itu sudah berjalan sejak hari kedua musibah terjadi, namun para korban gempa di Lolo Gedang dan Pasar Kerman sampai sekarang belum mencicipi bantuan tersebut.

"Kami tidak tahu bantuan yang ditumpuk di desa Lempur itu mau dibagikan ke mana, sedangkan petugas posko Lolo Gedang hanya sekadar menerima saja," kata Hakim.

Bantuan yang dikonsumsi korban gempa di Desa Lolo Gedang dan Pasar Kerman sekarang adalah dari donatur yang langsung menyerahkannya kepada korban, bukan bantuan yang dialokasikan di Desa Lempur itu.

"Kami mengimbau para dermawan dan organisasi-organisasi kemanusiaan yang berminat untuk membantu korban gempa di dua desa yaitu Lolo Gedang dan Pasar Kerman, agar menyerahkan langsung kepada warga, karena mereka saat ini amat membutuhkannya," jelasnya.

Bantuan para dermawan yang lewat posko seluruhnya langsung di salurkan kepada korban baik dalam bentuk supermi, minyak goreng, beras, sarden, tenda dan obat-obatan termasuk tali tenda juga sudah disalurkan kepada korban yang sangat membutuhkan.

Korban yang berhak menerima bantuan itu sebelumnya dilakukan survei ke lapangan bersama tim terpadu termasuk LSM, tokoh masyarakat dan aparat terkait.

"Selain itu, warga yang bukan korban gempa tidak diperbolehkan mencegat penyaluran bantuan atau meminta-minta di pinggir jalan, karena akan mengganggu konsentrasi pemberi bantuan," ujarnya.

Kepala Desa Lolo Gedang Kamil mengatakan, 856 jiwa warganya yang terkena musibah gempa sampai sekarang belum bisa mencari nafkah, karena masih trauma terlebih rumahnya hancur dan bahkan rusak total.

Para korban gempa itu masih tinggal di tenda, dan membutuhkan bantuan dari para dermawan, karena persediaan pangan sudah menipis, sedangkan bantuan dari pemerintah belum juga tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com