Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafi Rayakan Kekuasaan 40 Tahun

Kompas.com - 02/09/2009, 13:04 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com — Pesawat-pesawat jet aerobatik Italia, paralayang dengan kembang api, penari, dan keterampilan berkuda menyemarakkan suasana di Tripoli pada Selasa (1/9) malam. Ini terjadi ketika Libya menandai 40 tahun kudeta tak berdarah yang membawa Moammar Khadafi ke tampuk kekuasaan.

Presiden Venezuela Hugo Chavez merupakan tamu kehormatan Khadafi pada parade militer dua jam yang menandai enam hari perayaan di seluruh penjuru negeri padang pasir Afrika Utara itu.

Penyelenggara mengatakan, anggota OPEC yang telah lama terisolasi itu ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka sudah terbuka lagi bagi kegiatan bisnis. Itu setelah bertahun-tahun dikenai sanksi PBB dan negara itu ingin menunjukkan bisa menjadi pintu masuk ke Afrika.

Libya telah menghentikan dukungan bagi kelompok-kelompok revolusioner bersenjata dan berdamai dengan AS. Libya sepakat menghapus program senjata nuklir dan memberikan kompensasi bagi korban pengeboman dan serangan lain yang dituduhkan oleh Barat.

Namun, Khadafi, pemimpin terlama di Afrika, masih menjadi kontroversi. Baru-baru ini, AS dan Inggris menyatakan kemarahan atas sambutan "laksana pahlawan" yang diberikan kepada Abdel Basset al-Megrahi, mantan agen Libya yang dibebaskan oleh Skotlandia bulan lalu dari hukuman seumur hidup karena pengeboman Lockerbie 1988 yang merenggut 270 jiwa.

Pada pesta tersebut, foto-foto kembalinya Megrahi ke Tripoli tampak di layar raksasa bersama dengan gambar-gambar revolusi Khadafi 1969 dan pencapaian yang diraih Libya.

Undang kepala negara Barat

Libya mengundang puluhan kepala negara Barat ke pesta itu dan banyak yang hadir atau mengirim utusan. AS mengatakan bahwa pihaknya mengirim wakil kedutaannya. Banyak tamu merupakan tokoh-tokoh Afrika yang diundang Khadafi yang kini menjadi ketua Uni Afrika.

Perusahaan-perusahaan asing kembali ke bekas koloni Italia itu untuk mencari minyak atau melirik kontrak pembangunan jalan raya, jalan kereta api, jaringan telepon, dan sekolah.

Chavez masuk ke Alun-alun Hijau (Green Square) yang terkenal di Tripoli. Ia bergabung bersama para tokoh dan bercanda dengan wartawan sebelum menyapa pemimpin Libya yang tiba dengan seragam militer itu.

Kedua pemimpin yang dikenal karena retorika anti-AS itu berpelukan kemudian duduk bersama. Mereka didampingi para kepala negara Afrika, termasuk Zine al Abidine Ben Ali dari Tunisia, dan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com