Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Jalur buat Kami...?

Kompas.com - 31/08/2009, 07:56 WIB

KOMPAS.com — Aktivitas bersepeda ke kantor dalam lima tahun terakhir ini makin diminati. Komunitas Bike to Work berkembang pesat. Saat ini melihat orang-orang kantoran naik sepeda atau menenteng sepeda di stasiun kereta sudah merupakan hal yang lumrah.

"Tahun 2004 kami mulai berkampanye naik sepeda ke kantor dan tahun 2005 komunitas Bike to Work dideklarasikan. Saat ini jumlah orang yang naik sepeda ke kantor di Jabodetabek yang tergabung dalam komunitas B2W mencapai 5.000 orang. Di seluruh Indonesia jumlahnya sekitar 11.000,” kata Toto Sugito, Ketua Komunitas B2W, di sela-sela peringatan hari jadi keempat Komunitas B2W di Museum Bank Mandiri, Jakarta, akhir pekan lalu.

Jumlah pekerja yang menggunakan sepeda ke kantor di Jabodetabek bisa lebih banyak karena komunitas pesepeda lainnya belum dihitung. Kompas Gramedia Cycling (KGC), misalnya, saat ini memiliki 200-an pesepeda.

Komunitas lainnya, Komunitas Sepeda Onthel Batavia (Koba), Jakarta Low Rider, Id-Folding Bike (komunitas sepeda lipat atau disebut seli), Bikepacker Indonesia (komunitas pesepeda berpetualang), MTB-Indonesia (komunitas pesepeda gunung), 1PDN Cycling (komunitas pesepeda yang mencari jalan menanjak), Jakarta Cycling Club, Jakarta Downhillers Club (komunitas pesepeda yang mencari turunan yang ekstrem), Indonesian Bike Adventure, dan lainnya.

Jumlah pesepeda ke kantor pada tahun 2004 masih 150-an, tahun 2005 naik menjadi 700 orang, tahun 2006 mencapai 2.000 orang, dan pada tahun 2008 naik menjadi 11.000-an.

Toto optimistis pada masa depan sepeda menjadi alat transportasi bagi para pekerja kantoran di Jabodetabek. Bagi pekerja kantoran, bersepeda tidak hanya membuat hidup lebih sehat, tetapi juga bagian dari gaya hidup metropolitan.

Ada perubahan signifikan dalam penilaian masyarakat tentang sepeda. Saat ini makin banyak orang bersepeda pada hari kerja ataupun pada akhir pekan dan hari libur nasional.

Masalah parkir sepeda

Namun, yang menjadi tantangan bagi komunitas pesepeda adalah tempat parkir sepeda di gedung-gedung, seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan gedung perkantoran di kawasan Jabodetabek. Pengalaman para pesepeda selama ini, tidak mudah membawa sepeda ke hotel bintang lima.

Seorang pesepeda, Nugroho F Yudho, mengungkapkan pengalaman buruknya saat bersepeda ke sebuah hotel bintang lima di kawasan Senayan. Dari kantornya, dia hanya membutuhkan waktu lima menit ke hotel itu. Namun, dia membutuhkan waktu 20 menit untuk menjelaskan kepada petugas sekuriti soal sepeda lipat yang dibawanya.

”Akhirnya sepeda itu saya titipkan ke petugas valet,” ungkap Nugroho. Dia berharap pengelola hotel-hotel lebih ramah kepada pengendara sepeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com