Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Buru Boko Haram

Kompas.com - 29/07/2009, 18:42 WIB

 
Presiden Umaru Yar'Adua memerintahkan pasukan keamanan nasional untuk mengambil semua langkah penting guna melawan semua serangan yang dilakukan para militan. "Ini adalah tugas pemerintah guna menyingkirkan semua potensi masalah keamanan di wilayah ini,"demikian pernyataan Umaru sebelum meninggalkan Nigeria untuk sebuah kunjungan ke Brasil.

"Orang-orang ini sangat terorganisasi, menyusupi masyarakat kita, mempersenjatai diri, belajar membuat peledak dan bom guna mengganggu kedamaian warga Nigeria," katanya.

"Saya percaya operasi yang kami lancarkan akan menyingkirkan mereka untuk selamanya, ujar Yar'Adua.

Di luar Maiduguri, ada peningkatan status waspada sepanjang negara bagian utara.

Di kota Kano, Polisi menahan 53 orang setelah sebuah serangan dilakukan di kantor polisi. Pada Senin, polisi juga menembak mati tiga tersangka militan yang mencoba masuk ke kawasan Maiduguri.

Di Sokoto, di kawasan barat daya, polisi menahan 5 orang yang disebut tertangkap saat merencanakan sebuah serangan.

Sementara di Bauchi, lokasi pertumpahan darah terjadi pada Minggu lalu, 176 telah ditahan.

Dalam hitungan BBC sekitar 100 mayat warga sipil dan militan terlihat di sepanjang jalan Maiduguri Senin kemarin.

Polisi Maiduguri mengatakan 103 orang tewas dalam kekerasan di kota, termasuk di antaranya 90 anggota Boko Haram, 8 petugas polisi, 3 petugas penjara dan dua tentara.

Sementara itu dalam kekerasan di Bauchi, 39 orang tewas.

Hukum Syariah diberlakukan di seluruh wilayah di Nigeria, tapi sejauh ini tidak ada sejarah yang menghubungkan Al Qaeda dengan kekerasan di negara ini.

Sebanyak, 150 juta penduduk Nigeria terbagi hampir sama rata antara Muslim di utara dan Kristen di bagian selatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com