Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thaksin Mengakui Sangat Kesepian

Kompas.com - 29/06/2009, 05:22 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com-Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra mengakui ”sangat kesepian” di pengasingan yang dia lakukan sendiri.

Dia mendesak para pendukung membantunya kembali ke Thailand ”untuk mengabdi publik”.

Seiring dengan itu, lebih dari 30.000 demonstran ”kaus merah” yang setia kepada Thaksin berunjuk rasa Sabtu malam di Bangkok. Mereka tidak memedulikan hujan dan mendengar mantan PM itu yang berbicara melalui hubungan telepon dari sebuah lokasi di dekat perbatasan Thailand.

Massa bertahan sepanjang malam di kawasan bersejarah di pusat Kota Bangkok dan bubar hari Minggu sekitar pukul 06.00 setelah 14 jam demonstrasi yang ditandai dengan beberapa kali hujan lebat.

Polisi mengatakan, demonstrasi itu berlangsung damai seperti yang dijanjikan para demonstran. Akan tetapi, lebih dari 3.000 anggota polisi dan 1.000 tentara dikerahkan selama unjuk rasa itu untuk menjaga kantor-kantor pemerintah dan memeriksa massa.

Menghindari penjara

Thaksin yang juga pengusaha media digulingkan dalam sebuah kudeta militer tahun 2006. Sekutu-sekutunya yang kemudian berkuasa juga disingkirkan dari pemerintah akhir tahun lalu lewat demonstrasi oleh gerakan ”kaus kuning” yang menjadi saingan. Thaksin mengasingkan diri untuk menghindari dipenjara karena korupsi.

Dalam pidato selama 50 menit, Thaksin mengatakan, ”Kita datang ke sini karena kita ingin melihat demokrasi yang sebenarnya. Kita membenci ketidakadilan dan standar ganda.”

Thaksin juga mengatakan, dia ”benar-benar kesepian dan ingin kembali” dan menyanyikan sebuah lagu yang liriknya antara lain, ”Jangan tinggalkan aku mati di gurun pasir Dubai”—merujuk pada salah satu kota tempat dia mengasingkan diri.

Dalam demonstrasi antipemerintah terbesar, sejak kerusuhan ”kaus merah” meletus dua bulan lalu, para demonstran mengulangi tuntutan mereka agar PM Abhisit Vejjajiva membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu. (AP/AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com