Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kurdi, Iran Desak Irak

Kompas.com - 11/05/2009, 17:21 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Iran pada Senin (11/5) mendesak Irak, tetangganya, untuk "memberikan perhatian khusus" kepada kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi di daerah-daerah perbatasannya, sepekan setelah Baghdad mengecam serangan Iran di desa-desa wilayah Kurdistan, Irak utara.
    
Irak pekan lalu mengatakan, pihaknya memanggil dubes Iran di Baghdad dan memperingatkan akan "konsekuensi-konsekuensi negatif" jika serangan-serangan seperti itu terus berlangsung.
    
Iran, yang pasukannya sering terlibat bentrokan senjata dengan para gerilyawan di daerah-daerahnya yang berpenduduk etnik Kurdi dekat perbatasan Irak, tidak mengonfirmasikan atau membantah berita-berita pasukannya telah menembaki sasaran-sasaran di dalam wilayah Irak.
    
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hassan Qashqavi dalam satu jumpa wartawan mengemukakan bahwa Iran menghormati dan mendukung integritas wilayah Irak.
    
Iran "mengharapkan para pejabat Irak memberikan perhatian khusus pada gerakan kelompok-kelompok kecil yang biasanya dikenal sebagai kelompok-kelompok teroris oleh pemerintah-pemerintah Barat," katanya.
    
Ia agaknya mengacu pada Partai Kehidupan Bebas Kurdistan (PJAK), satu bagian dari Partai Pekerja Kurdistan (PP) yang mengangkat senjata tahun 1984 untuk mendirikan sebuah negara etnik Kurdi di Turki tenggara.
    
Baik PJAK maupun PKK berpangkalan di Irak, di daerah-daerah pegunungan terpencil dekat perbatasan dengan Turki dan Iran.
    
Seperti halnya dengan tetangga Irak dan Turki, Iran banyak dihuni oleh etnik minoritas Kurdi, terutama tinggal di wilayah barat laut dan barat.
    
Iran menganggap PJAK, yang berjuang bagi otonomi untuk daerah-daerah Kurdi di Iran, sebagai kelompok teroris. AS, musuh utama Iran, juga mengecap PJAK sebagai organisasi teroris, Februari lalu.
    
Polisi perbatasan Irak pekan lalu mengatakan, Iran menembaki sebuah desa Kurdi di daerah terpencil wilayah otonomi Kurdistan di Irak pada 4 Mei, yang menyebabkan rusaknya gedung-gedung tetapi tidak ada korban.
    
Aksi itu terjadi setelah Iran dua hari sebelumnya menembaki posisi-posisi pemberontak Kurdi di satu bagian wilayah Kurdistan Irak. Helikopter-helikopter juga digunakan untuk menembak dari bagian Iran perbatasan itu.
    
Militer Turki melakukan satu serangan besar-besaran tahun lalu terhadap pemberontak PKK di Irak utara dan pesawat-pesawat tempur  Turki sejak itu secara reguler melakukan pengeboman lintas perbatasan terhadap sasaran-sasaran di wilayah pegunungan.
    
Iran dan Irak terlibat perang tahun 1980-an, tetapi sejak Presiden Saddam Hussein yang beraliran Sunni itu digulingkan tahun 2003, hubungan antara Irak yang berpenduduk mayoritas beraliran Syiah dan Iran membaik.
    
"Selama pemerintah Saddam, perbatasan itu tidak aman karena sikap pemerintah Saddam," kata Qashqavi. "Sekarang kami mengharapkan perbatasan ini akan menjadi aman ... di kedua sisi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com