Demikian diungkapkan majalah
Buffett orang terkaya tahun lalu turun ke tempat kedua dengan kekayaan 37 miliar dollar dari 62 miliar dollar AS karena saham perusahaannya, Berkshire Hathaway, merosot hampir 50 persen dalam 12 bulan terakhir.
Konglomerat telekomunikasi dari Meksiko, Carlos Slim, menempati urutan ketiga dengan kekayaan 35 miliar dollar AS, turun dari 60 miliar dollar AS sebelumnya.
Jumlah kekayaan para jutawan itu jauh melampaui 90 miliar dollar AS besaran APBN RI yang berpenduduk 240 juta jiwa.
Para jutawan itu mengalami penurunan nilai kekayaan karena krisis. Ada 656 jutawan yang mengalami penurunan susut, tetapi sekitar 44 jutawan lainnya malah mengalami peningkatan kekayaan.
Aset rata-rata para jutawan itu 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 24 triliun), turun 23 persen daripada tahun sebelumnya. Usia rata-rata para jutawan itu 62 tahun, dua tahun lebih muda dibandingkan dengan tahun lalu. Sekitar 60 persen orang kaya itu membangun kekayaannya dari nol.
Warga AS masih mendominasi jajaran jutawan itu dan 44 persen dari total kekayaan jutawan sejagat yang ada dalam daftar tersebut. Warga AS mendominasi 45 persen dalam daftar, naik 3 persen dari tahun lalu.
Lima jutawan asal Indonesia masuk dalam urutan 400 hingga 700-an di daftar itu.
Chief Executive Forbes Steve Forbes mengatakan, para jutawan yang tertimpa kesulitan berarti buruk bagi perekonomian. ”Para jutawan itu tidak perlu khawatir mengenai makanan mereka, tetapi jika kekayaan merosot dan tidak ada jutawan baru, berarti ada yang salah dengan dunia ini. Para jutawan itu kehilangan sepertiga kekayaannya,” demikian tulis Forbes.