Agar tak kerepotan mengerjakan pesanan rumah mini tersebut, Ario merekrut tiga hingga 10 tenaga lepas. "Tergantung kebutuhan. Bila pesanan banyak, saya pakai banyak pekerja," ajar Ario.
Supaya pasarnya kian luas, Ario mencoba berbagai trik pemasaran. Jika awalnya cuma mengandalkan pameran-pameran, ia lantas mengunakan konsep pemasaran di dunia maya alias melalui internet. Strateginya ini berhasil. Selain pembeli individual; taman kanak-kanak, restoran, mal, apartemen, hotel, dar perumahan juga memesar banyak produk Ario.
Kini, bisnis Ario terbilang sukses. la mendapat banyat pesanan dari pelbagai kota mulai Aceh, Medan, Jambi, Yogyakarta, Bali, hingga Ambon. Bahkan, banyak pembeli dari luar negeri seperti Jerman, Belanda, dan Jepang.
Tiap ada pesanan, Aric mengharuskan konsumer membayar 50 persen uang muka. D luar pesanan khusus, dengar omzet berkisar Rp 50 juta hingga Rp 100 juta per bulan kini Ario berhasil meraup laba bersih hingga 20 persen dari penjualan sekitar 5 hingga 10 unit per bulan. (Dessy Rosalina/Kontan)