Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan "Ulurkan Tangan"

Kompas.com - 03/12/2008, 04:33 WIB

ISLAMABAD, SELASA - Pemerintah Pakistan menawarkan bantuan untuk menyelidiki ”Tragedi Mumbai”, Selasa (2/12). Sebelumnya, India mendesak Pakistan agar segera menyerahkan 20 ”buronan yang paling dicari India”. Ke-20 buronan itu diduga terlibat dalam serangan teroris yang menewaskan 183 orang, pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi kembali mengulangi tawaran bantuan dan kerja sama dalam menyelidiki serangan di Mumbai. Pakistan menilai, kini bukanlah saatnya untuk ”saling tuding” dan menyalahkan. ”Kami tawarkan mekanisme dan komisi bersama penyelidikan kepada India. Kami siap menangani dan menyelesaikan isu ini hingga ke akarnya. Kami (Pakistan) ingin tetap menjaga hubungan baik dengan India,” ujarnya.

Sebelumnya, India sudah mendesak Pakistan agar menangkap serta menyerahkan 20 tersangka teroris yang dicari-cari India. Para tersangka itu diyakini berada di Pakistan. Nama mereka berasal dari daftar tersangka yang telah dirangkum India sejak serangan terhadap parlemen India tahun 2001.

Nama-nama buronan itu antara lain Hafiz Saeed (pendiri Lashkar-e-Taiba), Maulana Masood Azhar (pemimpin kelompok gerilyawan Jaish-e-Mohamed), dan Dawood Ibrahim yang menjadi tersangka dalam serangkaian ledakan dan serangan bom Mumbai yang menewaskan 300 orang pada tahun 1993.

Pakistan pernah menolak permintaan India. Mereka tidak mau menyerahkan satu pun warga negara Pakistan, siapa pun itu, kepada India. Pakistan juga menyangkal bahwa Dawood Ibrahim (warga negara India) berada di Pakistan. Kali ini pun Pakistan menegaskan masih perlu mempertimbangkan desakan India. Sebelum memutuskan apa pun, Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengakui, pihaknya menginginkan bukti yang menunjukkan keterlibatan Pakistan.

”Mereka (India) memang telah memberi kami nama-nama orang dan organisasi tersangka, tetapi itu bukan bukti. Jika mereka bisa memberikan bukti, kami akan bekerja sama membantu apa pun. Kita tunggu buktinya. Setelah itu, baru kami berikan tanggapan,” kata Gilani kepada stasiun TV CNN.

Dalam kesempatan itu, Gilani juga membantah laporan bahwa Pakistan akan segera memindahkan sebagian pasukan yang berjaga di perbatasan Afganistan ke India. ”Pakistan tidak akan sembrono. Kami tidak akan gegabah. Kami bicara dengan teman-teman dan akan meredakan ketegangan hubungan,” ujarnya.

Menepis adanya kekhawatiran kemungkinan pecah perang antara India dan Pakistan, Menlu India Pranab Mukherjee menegaskan sama sekali tidak ada rencana membalas serangan Mumbai dengan aksi militer terhadap Pakistan. ”Tidak seorang pun yang bicara tentang aksi militer,” ujarnya.

Peringatan intelijen

CNN dan jaringan stasiun berita AS yang lain melaporkan, intelijen AS pada Oktober lalu mengingatkan India bahwa beberapa hotel dan pusat bisnis di kota Mumbai akan diserang kelompok teroris yang datang dari arah laut. Seorang intelijen AS yang tak mau disebutkan namanya bahkan menyebutkan dengan jelas nama Hotel Taj Mahal sebagai salah satu sasaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com