Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan "Ulurkan Tangan"

Kompas.com - 03/12/2008, 04:33 WIB

Para pejabat intelijen India, juga kepada stasiun TV ABC, mengaku pernah menyadap telepon satelit (18 November) yang dipakai seorang pemimpin Lashkar-e-Taiba. Dari pembicaraan di telepon itu tertangkap rencana soal serangan dari laut. Percakapan itulah yang diyakini menjadi pegangan bukti India adanya keterlibatan Pakistan dalam serangan teroris di Mumbai.

Pemerintah AS menambahkan, intelijen AS telah menelusuri salah satu nomor prabayar telepon seluler salah satu pelaku dalam serangan Mumbai. Hasilnya, AS mengaku menemukan ”peti harta karun” berupa bukti- bukti sekaligus petunjuk yang bisa melibatkan Pakistan, bahkan AS. Menurut stasiun TV ABC, kartu prabayar milik teroris itu kemungkinan besar dibeli di AS.

Ledakan di Assam

Belum juga tuntas penyelidikan serangan teroris di Mumbai, ledakan bom kembali menggoyang Assam, Selasa. Kali ini kereta api menjadi sasaran serangan kelompok perlawanan. Ledakan bom terjadi sesaat setelah kereta tiba di Stasiun Diphu, sekitar 300 kilometer dari Gauhati, ibu kota Negara Bagian Assam. Tiga orang dilaporkan tewas dan 30 orang terluka. Kereta itu sedianya menuju ke Tinsukhia dari kota Lumding.

Kepolisian Assam mengatakan, bom yang diledakkan dengan penunjuk waktu itu berada di dalam tas yang ditinggalkan di atas rak kabin penumpang. Saat meledak, sebagian atap gerbong kereta itu terbakar dan hancur. Hingga kini belum ada pelaku yang mengaku bertanggung jawab. Namun, polisi mencurigai kelompok perlawanan etnis, Front Pembebasan Nasional Karbi Longri, terlibat. Kelompok itu, lima tahun terakhir, dikenal memperjuangkan otonomi yang lebih luas bagi Assam. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com