PALEMBANG, MINGGU - Revitalisasi perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan terus dilakukan oleh perusahaan perkebunan, meskipun harga minyak sawit mentah (CPO) masih anjlok. Pengusaha meyakini krisis keuangan global segera berakhir sehingga mereka tetap meneruskan program revitalisasi tanaman.
Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Syamuil Chatib, Minggu (26/10) mengungkapkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan pihaknya, anjloknya harga CPO belum mempengaruhi kinerja perusahaan perkebunan.
"Para pengusaha masih optimistis harga CPO akan kembali normal. Oleh sebab itu pengusaha tetap melakukan revitalisasi, kalau sekarang memang mereka rugi," kata Syamuil.
Syamuil mengatakan, harga CPO di pasar dunia sekarang jatuh dari 1.000 dollar AS per ton menjadi 700 dollar AS per ton. Namun, para pengusaha tetap melakukan investasi karena kebutuhan CPO dunia sebanyak 25 persen dipenuhi dari kelapa sawit.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Sumsel Sumarjono Saragih, mengungkapkan, pabrik CPO di Sumsel yang jumlahnya 45 perusahaan mengalami penurunan penjualan sekitar 20-30 persen. Tangki penyimpanan CPO di setiap pabrik rata-rata juga sudah penuh.
"Kalau kondisi masih seperti ini, tiga bulan lagi pabrik-pabrik CPO ti dak sanggup lagi berproduksi. Selain itu pabrik tidak punya lagi tangki penampung CPO," kata Sumarjono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.