KAMPALA, RABU - Kenaikan harga-harga secara global dan banjir tahun lalu telah menyebabkan kekurangan makanan yang parah di timur laut Uganda.
Hampir 30 orang sudah meninggal dan ada yang sudah mulai memakan daging tikus, kata seorang pejabat, Selasa (20/5). Kematian terjadi di daerah terpencil Karamoja yang berbatasan dengan Kenya dan Sudan.
"Dari data yang sudah kami kumpulkan, 28 orang sudah meninggal di daerah itu akibat situasi kelaparan yang parah, dan pemerintah kelihatannya tidak banyak tergerak," kata Peter Lakodo, seorang anggota parlemen dari Karamoja.
Dia mengatakan jumlah para korban tersebut adalah perhitungan pada enam pekan terakhir. Pemerintah mengaku bahwa kelaparan yang terjadi sangat menyedihkan, tetapi mereka tidak memberikan angka.
"Ada laporan orang yang menyate tikus. Ini artinya situasi kelaparan bertambah buruk," kata Aston Kajara, menteri yang membawahi Karamoja, kepada wartawan.
Menteri kesiapan bencana, Musa Ecweru, menyebutkan krisis makanan secara global, digabung dengan dampak banjir tahun lalu, merupakan pukulan parah bagi Karamoja.
Program Makanan PBB mengatakan 700 ribu orang di daerah itu kemungkinan pada bulan-bulan mendatang akan membutuhkan makanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.