Sejarawan Perancis Bunuh Diri di Altar Katedral

PARIS, KOMPAS.com — Seorang sejarawan aliran kanan Perancis, Dominique Venner (78), menembak mati dirinya sendiri di sebelah altar Katedral Notre Dame Paris, Perancis.

Aksi nekat bunuh diri itu dilakukannya sebagai bentuk protes keras terhadap kebijakan membolehkan pernikahan sejenis di Perancis.

Seperti diwartakan situs web surat kabar The Independent, Dominique menembak dirinya di depan ratusan turis yang saat kejadian memang tengah berwisata di dalam gereja katedral itu.

Dalam pesan di surat beramplop yang dia letakkan di meja altar sesaat sebelum bunuh diri, Dominique memperingatkan bahaya pernikahan sejenis bagi keberlangsungan populasi Perancis dan Eropa.

Dia juga sebelumnya menulis sebuah esai panjang di sebuah situs web. Dia menyebutkan "sebuah aksi baru yang spektakuler dan simbolis untuk mengguncang semua orang agar bangun dari tidurnya, menyentak pikiran yang terbius untuk kembali bangkit memikirkan asal mula manusia".

Pihak gereja katedral yang akan memperingati 850 tahun bangunan bersejarah itu sesaat setelah kejadian langsung menutup seluruh kegiatan dan mengevakuasi para turis.

Menurut Imam Katedral Notre Dame, Monsigneur Patrick Jacquin, kejadian itu adalah yang pertama kalinya sejak katedral itu dibangun pada abad ke-12 Masehi.

"Kami akan mendoakan dia sebagaimana kami selalu mendoakan banyak orang lain," ujar Patrick. Undang-undang yang mengizinkan pernikahan sejenis atau kerap disebut UU "Pernikahan untuk Semua" disetujui parlemen negeri itu bulan lalu dan ditandatangani Presiden Presiden Francois Hollande pekan kemarin setelah sebelumnya juga disetujui Mahkamah Konstitusi Perancis.