Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Pemberontak Kongo Menyerah di Kedubes AS

Kompas.com - 19/03/2013, 11:42 WIB

KIGALI, KOMPAS.com - Salah seorang pemimpin pemberontak Republik Demokratik Kongo, Bosco Ntaganda, yang menjadi buronan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), menyerah ke Kedubes AS di Kigali, Rwanda. Demikian pemerintah AS dan Rwanda menyatakan, Senin (18/3/2013).

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Victoria Nuland mengatakan Ntaganda minta akan diserahkan kepada ICC, pengadilan dunia yang menyidangkan para penjahat perang.

"Saya bisa memberi konfirmasi bahwa Bosco Ntaganda, memasuki kantor Kedubes AS di Kigali. Dia meminta agar diserahkan ke ICC di Den Haag," kata Victoria kepada wartawan di Washington DC.

Pernyataan Victoria Nuland mempertegas pernyataan Menlu Rwanda Louise Mushikiwabo bahwa pemimpin pemberontak itu menyerahkan diri di Kigali.

Victoria menambahkan Washington kini tengah berkordinasi dengan ICC dan pemerintah Rwanda. Dia menambahkan pemerintah AS mendukung ICC dan investigasi yang dilakukan terkait kekerasan di DR Kongo.

Sebelumnya, juru bicara pemerintah DR Kongo, Lambert Mende, mengatakan, Ntaganda kabur ke Rwanda, yang selama ini dituding Kinshasha dan PBB mendalangi, mempersenjatai dan bahkan mengendalikan pemberontak M23 di DR Kongo.

Ntaganda, seorang mantan jenderal berjuluk "Sang Penghancur" dianggap sebagai otak perlawanan pemberontak M23 terhadap pemerintah DR Kongo tahun lalu.

ICC menginginkan Ntaganda karena dia dianggap bertanggung jawab atas sejumlah kejatahan atas kemanusiaan seperti pemerkosaan, pembunuhan, dan merekrut anak-anak untuk dijadikan tentara.

Baik Rwanda maupun AS tidak menandatangani Statuta Roma, yang menjadi dasar pendirian ICC. Sehingga kedua negara ini sebenarnya tidak memiliki kewajiban untuk menyerahkan Ntaganda ke tangan ICC.

Sehingga, kemunculan Ntaganda di Kedubes AS di Kigali memicu ketegangan diplomatik antara Rwanda dan AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com