Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HRW: Oposisi Eksekusi Khadafi dan 66 Pengikutnya

Kompas.com - 17/10/2012, 13:57 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Lembaga pembela hak asasi manusia, Human Right Watch (HRW), menerbitkan laporan terbarunya, Rabu (17/10/2012). Dalam laporan setebal 50 halaman berjudul "Kematian Seorang Diktator: Balas Dendam Berdarah di Sirte" itu menyoroti dugaan pembantaian mantan pemimpin Libya, Muammar Khadafi, bersama para pengikutnya di Sirte oleh pasukan oposisi.

"Bukti-bukti yang kami peroleh menunjukkan pasukan oposisi mengeksekusi sedikitnya 66 pengikut Khadafi di Sirte, kampung halamannya," kata salah seorang peneliti senior HRW, Peter Bouckaert.

"Kami juga menemukan bukti bahwa oposisi membawa Mutassim Khadafi yang terluka ke Misrata dan membunuhnya di sana," tambah Bouckaert menyinggung soal nasib salah satu putra Khadafi.

"Ini semua bertentangan dengan pernyataan Pemerintah Libya yang menyatakan Khadafi tewas dalam baku tembak dan bukan tewas setelah ditangkap," tegas Bouckaert.

HRW menambahkan bukti-bukti yang diperoleh menunjukkan bahwa milisi yang bermarkas di Misrata itu tak hanya membunuh Khadafi dan keluarganya. Mereka juga menangkap, melucuti senjata, dan kemudian menyiksa para pengikut Khadafi.

"Miliki kemudian mengeksekusi 66 pengikut Khadafi di dekat Hotel Mahari," demikian salah satu bagian laporan HRW.

Temuan HRW ini sesuai dengan temuan di lapangan. Wartawan AFP yang mengunjungi Sirte tahun lalu mendokumentasikan antara 65-70 jenazah yang sudah membusuk di halaman rumput Hotel Mahari, dengan banyak luka tembakan di kepala.

Untuk mendokumentasikan kejadian pada 20 Oktober 2011 itu, HRW mengatakan telah melakukan wawancara dengan sejumlah petinggi milisi oposisi yang berada di tempat kejadian dan beberapa pengikut Khadafi yang selamat.

"Ini merupakan pembunuhan terbesar yang dilakukan oposisi anti-Khadafi selama delapan bulan konflik bersenjata di Libya," masih laporan HRW.

HRW mengatakan segera memberikan hasil temuan ini ke pemerintahan transisi Libya dan mendesak segera digelar penyelidikan menyeluruh atas pembunuhan yang bisa dikatagorikan sebagai kejahatan perang ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com