Lufthansa Batalkan 1.200 Penerbangan

BERLIN, KOMPAS.com - Maskapai Lufthansa membatalkan 1.200 penerbangan, Jumat (7/9), dan selama akhir pekan akibat pemogokan selama 24 jam yang dilakukan staf kabinnya.

Ribuan penumpang terlantar di sejumlah bandara akibat jadwal penerbangan yang kacau, dimana maskapai itu membatalkan dua pertiga pernerbangan dari Kamis malam sampai akhir pekan. Pemogokan pekerja - yang diserukan oleh serikat pekerja UFO - maskapai penerbangan itu berdampak pada enam bandara utama di Jerman, termasuk Frankfurt, Berlin dan Munich.

UFO meminta kenaikan gaji 5 persen bagi kru kabin dan asuransi selama bekerja. Serikat yang mewakili dua pertiga dari 19.000 kru kabin, mengatakan bahwa anggotanya tidak mendapatkan kenaikan gaji selama tiga tahun.

UFO juga meminta jaminan bahwa Lufthansa tidak akan melakukan kontrak kerja atau menggunakan lebih banyak pekerja sementara, seperti yang terjadi di bandara Berlin.

Juru bicara Lufthansa Klaus Walther mengatakan bahwa maskapai telah menawarkan kontrak tetap dan menghentikan penggunaan staf sementara, tetapi perusahaan hanya dapat menaikan gaji sebesar 3,5 persen.

Penumpang Terlantar

Sekitar 43.000 penumpang Lufthansa menghadapi kekacauan jadwal perjalanan sejak rencana pemogokan disampaikan pada Selasa lalu oleh staf UFO, dan sekitar 350 penerbangan dibatalkan. Dampaknya, 1.500 orang terpaksa menginap di bandara.

Pemogokan ini merupakan lanjutan dari aksi yang berakhir akhir pekan lalu. Pemogokan kali ini memberikan dampak yang lebih besar kepada penumpang.

Lufthansa mengatakan telah mengatur untuk memindahkan penumpang ke maskapai penerbangan lain dan akan berupaya untuk memperbaiki layanannya secepat mungkin.

Mereka khawatir penumpang maskapai penerbangan lain juga akan terpengaruh pemogokan ini. Pekan lalu, bandara Frankfurt terpaksa ditutup karena banyak jadwal penerbangan terpengaruh pemogokan.

Lufthansa melayani penerbangan dari Inggris ke Aberdeen, Edinburgh, Manchester, Birmingham, Heathrow, Gatwick dan Kota London City ke bandara-bandara yang terdampak di Jerman.

Maskapai tengah melakukan program penghematan sebesar 1,5 milliar euro untuk menutupi kenaikan harga minyak dan agar dapat bersaing dengan maskapai lainnya.

Perusahaan penerbangan Jerman ini juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Mei lalu, maskapai juga mengumumkan akan mengurangi 3.500 pekerjaan.