KOMPAS.com - Republik Ceska melalui Perdana Menteri Petr Necas mengatakan mendukung Makedonia bergabung dengan Uni Eropa (EU) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). "Kami sudah mendukung Makedonia sejak 2008. Sampai sekarang, kami pun tetap mendukung Makedonia," kata Necas setelah berjumpa dengan PM Makedonia Nikola Gruevski di Skopje, ibu kota Makedonia.
Lebih lanjut Necas mengatakan Ceska mendukung perluasan keanggotaan NATO dan EU khususnya untuk negara-negara Balkan Barat. Keanggotaan negara-negara di kawasan itu, imbuh Necas justru akan menambah stabilitas dan keamanan.
Sejatinya, sudah 20 tahun lamanya Makedonia berharap masuk ke EU dan NATO. Namun, keinginan itu terjegal oleh kebijakan Yunani. Kedua negara yang saling berbatasan itu memang masih dalam perdebatan perkara wilayah. Yunani merasa nama "Makedonia" yang kini menjadi nama negara tetangganya di utara itu sama dengan nama provinsinya.
Sementara, kehadiran Necas di Makedonia terkesan bertepatan dengan meningginya tensi politik Makedonia. Pada Jumat lalu, seturut warta Xinhua, ada pembunuhan terhadap lima warga etnis Makedonia di sebuah tempat sekitar 12 kilometer utara Skopje.
Belum ada bukti-bukti dalam kasus itu. Tapi, rumor yang merebak adalah pelaku pembunuhan berasal dari etnis Albania. Etnis ini mencakup 25 persen dari total 2,1 juta populasi di Makedonia.
Terkait dengan pembunuhan itu, ratusan anak muda Makedonia di Skopje, Senin kemarin, bentrok dengan polisi. Insiden itu memunculkan kekhawatiran merebaknya konflik antara dua etnis di negara itu.