Soal Concorde, Continental Bersalah

KOMPAS.com — Bandara Charles de Gaulle, Paris, pada Juli 2000. Sebuah pesawat Concorde milik maskapai penerbangan Continental Airlines meledak sesaat akan lepas landas. Insiden itu menewaskan 113 orang.

Penyelidikan sekaligus persidangan segera digelar. Hasilnya, pengadilan Paris menvonis maskapai itu bersalah secara pidana. Pengadilan pun menjatuhkan denda 200.000 euro atau Rp 2,4 miliar.

Pengadilan juga, sebagaimana warta AP dan AFP pada Senin (6/12/2010), memerintahkan Continental membayar satu juta euro kepada Air France, pemilik Concorde yang meledak itu.

Sementara itu, seorang mekanik Continental bernama John Taylor dikenai hukuman percobaan selama 15 bulan dalam persidangan ini.

Continental mengatakan akan banding. Alasannya, putusan tersebut hanya melindungi kepentingan Perancis.

Seorang karyawan Continental lain bernama Stanley Ford dinyatakan tidak bersalah. Begitu pula dengan tiga petugas berkebangsaan Perancis.

Titanium

Dalam putusannya, hakim mengatakan, kecelakaan itu disebabkan oleh sekeping logam titanium yang tertinggal di landasan setelah jatuh dari pesawat Continental. Sebelumnya laporan resmi atas kecelakaan itu sudah menyatakan bahwa logam tersebut menyebabkan kebocoran ban yang kemudian membuat tangki bahan bakar pecah.

Pengadilan mengatakan, John Taylor mestinya tidak menggunakan suku cadang titanium untuk memperbaiki pesawat DC-10 milik Continental. Soalnya, logam itu terlalu berbahaya untuk ban pesawat terbang. Menurut pengadilan, Taylor seharusnya menggunakan aluminium yang lebih lunak.