Filipina Ingatkan Warganya

MANILA, KOMPAS.com - Sekitar 60.000 warga Filipina di Korea Selatan disarankan oleh kedutaan Filipina tetap membuka saluran komunikasi saat konflik perbatasan Seoul dengan Pyongyang meningkat Selasa (23/11/2010), setelah baku tembak artileri di sekitar pulau Yeonpyeong.     Yeonpyeong adalah sebuah desa nelayan di Laut Kuning barat Seoul. Terdapat beberapa instalasi militer Korea Selatan di sekitar kepulauan itu.     Sedikitnya seorang marinir Korea Selatan tewas dan tiga lainnya cedera serius dalam serangan singkat Selasa, ketika Korea Utara memberondongkan tembakan sedikitnya 50 meriam, menurut laporan-laporan kantor berita asing.     Penduduk pulau itu melarikan diri ke tempat-tempat perlindungan ketika penembakan-penembakan meriam secara sporadis itu terus berlangsung.     Juru bicara departemen luar negeri Eduardo Malaya mengatakan, warga Filipina telah diminta  mengikuti perkembangan situasi.     Dia tidak mengindikasikan apakah ada warga Filipina yang tinggal di sekitar daerah perbatasan sengketa itu, meski diduga tak ada seorangpun warga Filipina ada di sana.     Kedutaan memantau ketat perkembangan dan akan dipersiapkan untuk mengontak warga Filipina di daerah itu. Mereka juga akan bisa mengontak langsung kedutaan, kata Malaya.     Korea Utara dilaporkan mengancam akan melanjutkan serangan-serangannya terhadap Korea Selatan jika Seoul melanggar perbatasan laut yang mereka sengketakan, bahkan satu milimeter pun.