Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: Kesepakatan Harus Tanpa Sanksi

Kompas.com - 08/06/2010, 15:50 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com — Iran tidak akan setuju membahas program nuklirnya jika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan sanksi-sanksi terbaru.

"Saya telah katakan bahwa Pemerintah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya keliru jika mereka berpikir bisa mengacungkan tongkat resolusinya dan lalu duduk berbicara dengan kami. Tindakan demikian tidak akan terjadi," kata Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Selasa (8/6/2010), dalam konferensi pers di Istanbul.

"Kami akan berbicara dengan siapa pun jika ada penghargaan dan kejujuran, tetapi jika seseorang ingin bicara dengan kami dengan cara kasar dan sikap mendominasi, jawabannya sudah jelas diketahui," katanya menambahkan.

Peringatannya itu terjadi pada saat DK PBB sedang mempersiapkan penyelenggaraan konsultasi-konsultasi baru yang dilakukan secara tertutup, Selasa, untuk membahas resolusi sanksi keempat terhadap Iran setelah ke-15 anggotanya gagal mencapai konsensus dalam sidang Senin.

Kelima anggota tetap DK—Inggris, Perancis, China, Rusia, dan Amerika Serikat—selaku sponsor bersama rancangan sanksi. Mereka bertekad akan menyelenggarakan pemungutan suara pada akhir pekan ini.

Ahmadinejad, yang berada di Turki untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) kelompok keamanan Asia, menyerukan kepada negara-negara Barat untuk tidak membubarkan kesepakatan pertukaran bahan bakar nuklir yang diprakarsai Turki dan Brasil bulan lalu. "Kesepakatan itu adalah kesempatan bagi Pemerintah AS dan sekutu-sekutunya, dan saya harap, mereka mengambil peluang itu untuk digunakan secara baik. Kesempatan itu tidak akan berulang," katanya.

AS dan negara kuat dunia lainnya memberikan reaksi dingin terhadap kesepakatan itu, yang membuat Iran menyepakati akan mengapalkan 1.200 kilogram uranium hasil pengayaan rendah ke Turki untuk mendapatkan bahan bakar uranium hasil pengayaan tinggi untuk sebuah reaktor risetnya di Teheran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com