Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Turkish Airlines Dipersalahkan

Kompas.com - 09/05/2010, 21:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesalahan pilot Turkish Airlines, merupakan penyebab dari jatuhnya pesawat Turkish Airlines di Amsterdam, yang terjadi pada 25 Februari 2009. Kecelakaan itu menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, dan 120 penumpang luka-luka.

Demikian keterangan dari Peter van Vollenhoven, Kepala dari Dutch Safety Board, Minggu (9/5/2010) sebagaimana dikutip kantor berita AFP. Dibutuhkan waktu lebih dari setahun, sama halnya dengan kecelakaan pesawat lain, untuk menguak peristiwa sesungguhnya dari sebuah kecelakaan pesawat.  

"Sang pilot seharusnya dapat mencegah kecelakaan itu, dengan membatalkan pendaratan," kata van Vollenhoven. Dia menegaskan, seharusnya Boeing 737-800 itu batal didaratkan.

"(Dari instrumen) telah diumumkan bawah pesawat telah turun lewat dari 500 feet (150 meter), suatu ketinggian dimana pendaratan harus dibatalkan bila pesawat tidak stabil. Tapi pilot tidak membatalkan pendaratan," ujar van Vollenhoven.

Meski demikian, dalam laporan investigasi kecelakaan itu ditemukan pula fakta bahwa ada ketidaktepatan pada altimeter, yang mengirimkan data ke automatic pilot. Sehingga, pesawat mengurangi daya mesin terlalu cepat, berdampak pada berkurangnya laju pesawat.  

Namun van Vollenhoven bersikeras, bahwa pilot harusnya mengetahui adanya penurunan kecepatan. Lagipula, masalah pada altimeter terutama pada pesawat tipe ini telah diketahui bersama-sama oleh Turkish Airlines dan Boeing selama bertahun-tahun.

Di dalam laporannya, van Vollenhoven pun meminta Boeing untuk memperhatikan realibilitas alat ini. Terlebih, akibat ketidakakuratan altimeter, pesawat nahas itu akhirnya jatuh kira-kira tiga kilometer sebelum mendarat di landasan pacu Bandara Schiphol Belanda.      

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com