Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nobel Perdamaian untuk Obama

Kompas.com - 10/10/2009, 05:35 WIB
 

Oleh Rakaryan Sukarjaputra

KOMPAS.com - Komite Nobel Norwegia memilih Presiden AS Barack Obama sebagai penerima hadiah Nobel Perdamaian tahun ini. Obama dipandang melakukan upaya luar biasa untuk memperkuat diplomasi internasional dan kerja sama di antara umat manusia serta visi dunia yang damai.

Komite Nobel Norwegia telah memutuskan hadiah Nobel Perdamaian 2009 dianugerahkan kepada Presiden AS Barack Obama,” demikian pernyataan Komite Nobel. Komite secara khusus mengaitkan visi penting Obama untuk adanya dunia tanpa senjata nuklir.

Visi sebuah dunia yang bebas dari persenjataan nuklir secara kuat telah menstimulasi perlucutan senjata dan perundingan pengawasan persenjataan.

Sebagai presiden, Obama dipandang telah menciptakan sebuah iklim politik internasional baru. Karena Obama, diplomasi multilateral kembali mendapat posisi sentral dengan penekanan pada peran PBB dan lembaga-lembaga internasional.

Komite Nobel menambahkan, Obama memilih dialog dan perundingan sebagai instrumen untuk penyelesaian konflik internasional. ”Terima kasih atas inisiatif Obama. AS sekarang juga memainkan peranan yang lebih konstruktif dalam memenuhi tantangan besar perubahan iklim yang dihadapi dunia. Demokrasi dan hak-hak asasi manusia pun akan diperkuat,” papar Komite Nobel Norwegia.

Ditambahkan, sangat jarang ada seseorang seperti Obama yang menyita perhatian dunia dan memberikan rakyatnya harapan untuk masa depan yang lebih baik. ”Diplomasinya dilandaskan pada konsep bahwa mereka yang akan memimpin dunia harus melakukannya dengan dasar nilai-nilai dan sikap yang didukung mayoritas penduduk dunia,” kata Komite Nobel.

Komite Nobel pun mendorong imbauan-imbauan yang disampaikan Obama bahwa, ”Sekarang adalah waktunya bagi kita semua untuk melaksanakan tanggung jawab kita bersama dengan sebuah respons global atas tantangan-tantangan global.”

Tidak diberi tahu

Ketua Komite Nobel Thorbjoern Jagland, Jumat (9/10), menjelaskan, Presiden Obama tidak mendapat telepon dari Komite Nobel Norwegia sebagaimana biasanya dilakukan. ”Membangunkan seorang presiden pada tengah malam adalah sesuatu yang tidak seharusnya Anda lakukan,” ungkap Jagland.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com