Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Perancis Menentang Burka

Kompas.com - 23/06/2009, 07:42 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dalam pidato di depan parlemen menentang penggunaan burka di kalangan wanita Muslim di Perancis.

Sarkozy mengatakan, burka, baju yang menutupi wanita dari kepala sampai kaki, merongrong martabat perempuan.

Sarkozy mendukung pembentukan komisi parlemen untuk meneliti apakah perlu untuk melarang penggunaan burka dalam masyarakat. Tahun 2004, Perancis melarang penggunaan jilbab di sekolah-sekolah negeri.

"Kami tidak dapat menerima wanita di negara kami ini menjadi tahanan di balik baju, terputus dari kehidupan sosial, dan tidak diketahui identitas mereka," kata Sarkozy di depan sidang khusus parlemen di Versailles. "Burka bukanlah simbol agama, melainkan simbol kepatuhan. Langkah ini tidak akan dibiarkan di Republik Perancis," kata presiden Perancis itu.

Namun, ia menekankan bahwa Perancis "tidak boleh memerangi hal yang salah", dengan mengatakan, "agama Islam harus dihargai seperti halnya agama lainnya" di negara itu.

Sejumlah anggota parlemen telah menyerukan pembentukan komisi khusus untuk meneliti apakah wanita yang mengenakan burka merongrong sekularisme Perancis, kata wartawan BBC, Emma Jane Kirby, di Paris. Para anggota parlemen juga ingin meneliti apakah wanita yang menggunakan burka itu melakukannya secara sukarela atau dipaksa.

Pidato Sarkozy itu adalah pidato pertama Presiden Perancis di depan parlemen sejak abad ke-19 dan hal itu dimungkinkan dengan amandemen konstitusi yang diterapkan tahun lalu. Sarkozy juga bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifah al-Thani, Senin (22/6).

Tahun 2004, Perancis melarang jilbab dan simbol-simbol agama lainnya di sekolah-sekolah negeri sehingga menimbulkan perdebatan di negara itu dan di luar negeri. Para anggota Pemerintah Perancis sendiri terpecah atas masalah ini.

Menteri Imigrasi Eric Besson mengatakan, larangan sepenuhnya hanya "akan menimbulkan ketegangan". Sementara itu, Menteri Muda Urusan Hak Asasi Rama Yade mengatakan, ia akan menerima larangan bila ditujukan untuk melindungi wanita yang mengenakan burka.

"Mengangkat masalah seperti ini melalui komisi parlemen adalah cara melakukan stigma terhadap Islam dan Muslim di Perancis," kata Mohammed Moussaoui, Kepala Dewan Muslim Perancis. Pemeluk Islam di Perancis berjumah sekitar 5 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com