Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenya Pun Larut dalam Pesta Sambut Obama

Kompas.com - 21/01/2009, 05:35 WIB

Gema pesta pelantikan presiden AS terpilih, Barack Obama, lebih dulu terdengar di Kenya, berjam-jam sebelum Obama dilantik sebagai presiden ke-44 AS, Selasa (20/1). Warga Kenya larut dalam musik, tarian, dan pawai merayakan pelantikan Obama.

Para perempuan mengenakan kanga, kain sarung tradisional Kenya yang berwarna-warni. Banyak orang mengenakan kaus bergambar wajah Obama. Kaus itu dilingkarkan sedemikian rupa di pinggang sehingga saat mereka menari, ”Obama” tampak seperti menari juga.

Stiker bertuliskan ”Kenya untuk Obama” tertempel di mobil-mobil yang hilir mudik di jalanan Nairobi, ibu kota Kenya. Sebuah baliho bergambar Obama dan tulisan ”Tokoh Tahun Ini” berdiri di sebuah bukit.

Para siswa di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas diliburkan agar mereka bisa ikut merayakan pesta pelantikan Obama. Halaman sekolah mereka menjadi tempat pesta digelar.

Kenya adalah tempat ayah Obama, Barack Obama, berasal, tepatnya di Desa Kogelo. Desa berpenduduk 5.000 jiwa yang biasanya sepi itu menjadi hidup menyambut pelantikan Obama. Banyak anggota keluarga Obama yang masih tinggal di Kenya.

”Saya merasa bangga karena dia (Obama) salah satu dari kami. Dia seperti saudara kami,” kata Nick Otieno, warga Kibera, daerah kumuh di Nairobi. Dengan bangga, dia memamerkan kaus bergambar Barack Obama.

”Kami akan merayakan sepanjang hari dan sepanjang malam karena pada saat itu kami yakin bahwa Obama sekarang seorang presiden,” ujar Otieno.

Bagi Otieno, kemenangan Obama adalah sesuatu yang personal. Dia seorang Luo, anggota suku ayah Obama. Orang Luo dikenal dengan tradisi kuat mereka soal identitas dan kebanggaan.

Tak hanya warga kebanyakan, para pejabat Kenya pun ikut menikmati pesta pelantikan Obama. Delapan pejabat tinggi Kenya, dipimpin Menteri Luar Negeri Moses Wetangula, terbang ke Washington DC, AS dengan biaya pemerintah. Padahal, mereka tidak diundang ke pelantikan Obama. Negeri mereka juga tengah menghadapi kelaparan terburuk selama bertahun-tahun.

Bukannya mendapat dukungan, kepergian para pejabat ke Washington DC justru mengundang kecaman warga Kenya. ”Rakyat melihat perjalanan itu buang-buang uang saja. Ini justru membuat orang mulai membenci Obama,” kata Ann Wanjiru, salah satu pekerja kesehatan di Nairobi, seperti dikutip surat kabar Kenya, Daily Nation.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com