Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Mulai Mengesalkan AS

Kompas.com - 16/06/2008, 03:15 WIB

YERUSALEM, SENIN - Kengototan Israel terus membangun permukiman Yahudi di Yerusalem Timur mulai menggelisahkan AS. Menlu AS Condoleezza Rice mempertanyakan motif pembangunan yang disebutnya melemahkan upaya perdamaian yang disponsori AS itu.

Tidak biasanya Rice bicara dengan nada keras kepada sekutu AS itu. Kepada wartawan di Yerusalem, Minggu (15/6), Rice mengatakan, Israel harus paham bahwa kengototannya itu merusak negosiasi dan keyakinan AS, Uni Eropa, dan negara lain bahwa Israel punya niat baik.  Rice bahkan mengatakan, Israel tampaknya sudah memilih jalur ini ketika Presiden AS George W Bush meresmikan perundingan damai di Annapolis, AS, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tindakan Israel menghasilkan dampak negatif pada atmosfir perundingan. Rice pun menegaskan bahwa AS tidak akan menghargai permukiman mana pun yang sekarang dibangun sebagai wilayah permanen Israel.  "Kita harus berada dalam posisi memperkuat keyakinan, bukan malah melemahkannya. Jangan ada pihak yang mengambil langkah yang bisa merugikan hasil perundingan itu," kata Rice.

Pekan lalu, Israel mengumumkan akan membangun 1.300 unit rumah baru di Yerusalem timur. Dengan jumlah itu, maka akan ada lebih dari 3.000 rumah yang dibangun Israel di wilayah yang rencananya akan dijadikan ibu kota Palestina dan di Tepi Barat sejak perundingan damai dibuka lagi tahun lalu.  Palestina mengklaim dua wilayah yang dianeksasi Israel dalam perang 1967 sebagai wilayahnya, sebagai bagian dari negara Palestina yang merdeka.

"Saya minta Dr Rice mendampingi Israel agar tetap pada komitmennya atas permukiman itu. Kami menganggap permukiman itu sebagai penghalang terbesar bagi proses politik dan tiap Israel memerintahkan pembangunan rumah baru, kesulitan makin tinggi," kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas usai menemui Rice di Ramallah Tepi Barat.

Sebenarnya, di dalam negeri, Abbas juga menghadapi persoalan dukungan dari rakyatnya gara-gara perundingan yang tidak jelas nasibnya itu, meski AS, Israel dan Palestina mengatakan ada kemajuan dalam prosesnya. Isu permukiman itu menjadi tanggung jawab politik yang harus dipenuhi Abbas, ketika ia mulai kehilangan dukungan.

Usai bertemu Abbas, Rice bertolak ke Yerusalem untuk bertemu PM Israel Ehud Olmert. Dalam perjalanan dari Ramallah ke Yerusalem, rombongan Rice melewati sejumlah permukiman Yahudi di Tepi Barat, termasuk salah satu yang terbesar dengan 2.500 penduduknya.

Israel, dalam kerangka perundingan itu, berjanji menghentikan pembangunan permukiman Yahudi. Namun Ehud Olmert mengatakan akan tetap melanjutkan pembangunan perumahan yang diharapkan akan tetap bertahan ketika perundingan itu sudah mencapai kata sepakat. Olmert juga mengatakan pembekuan pembangunan itu tidak mencakup Yerusalem timur yang pencaplokannya belum diakui internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com