Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Kompas.com - 06/05/2024, 12:21 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber BBC

SELAMA pandemi Covid-19, gaji Kathy Zhuo dan suaminya dipotong hingga 50 persen. Hal itu menjadi pukulan berat karena dia juga harus merawat ibunya yang sejak lima tahun lalu didiagnosis mengidap kanker.

“Kami hampir tidak mempunyai sisa uang setiap tahunnya. Saya merasa tidak aman tetapi tidak tahu harus berbuat apa,” kata ibu dua anak yang kini berusia 36 tahun itu kepada wartawan BBC. Zhuo tinggal di Fujian, provinsi di China selatan.

Guncangan keuangan keluarganya itu mendorong Zhuo mengikuti tren para generasi muda China yang mencari mitra, atau da zi, dengan minat yang sama di dunia maya. Namun alih-alih bepergian atau berolahraga bersama, ia justru belajar dengan orang-orang yang tidak dia kenal itu yang ingin berbagi tips tentang cara menghemat uang.

Baca juga: Xi Jinping Akui Ekonomi China Berada dalam Masalah

Tagar "saving da zi" pertama kali muncul di Xiaohongshu, Instagram versi China, pada Februari 2023. Sejauh ini tagar itu telah mendapat 1,7 juta views, menurut firma analisis data Newsrank. Di Weibo, topik tentang apa yang disebut sebagai mitra menabung itu telah dilihat jutaan kali.

Tren itu menunjukkan “rendahnya kepercayaan orang terhadap perekonomian di masa depan”, kata Lu Xi, profesor kebijakan publik di National University of Singapore. Meskipun perekonomian China tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama tahun ini, negara itu masih menghadapi krisis properti yang semakin parah, menurunnya investasi asing, dan meningkatnya utang pemerintah daerah.

Zhuo merasa beruntung bahwa dia bekerja di sektor energi ramah lingkungan, sebuah industri yang sedang berkembang dan diperkirakan berkontribusi sekitar 40 persen terhadap pertumbuhan ekonomi China tahun lalu. Namun, dia merasa terdorong untuk "bersiap menghadapi bahaya" karena banyak teman dan kerabatnya kehilangan pekerjaan.

Pada Februari tahun ini, Zhuo bergabung dengan sejumlah kelompok berhemat daring, yang sebagian besar anggotanya perempuan berusia 20 hingga 40 tahun. Setiap hari, mereka mencatat anggaran dan pengeluarannya. Mereka saling membantu dalam menghentikan teman-teman mereka melakukan pembelian yang bersifat impulsif.

Zhuo mengatakan, salah satu anggota tergoda untuk membeli tas mewah seharga 5.000 yuan (Rp 11 juta) tetapi setelah berbicara dengan para perempuan lain dalam kelompok tersebut, mereka memutuskan untuk membeli tas bekas yang jauh lebih murah.

Dia terkejut begitu banyak orang yang melakukan hal yang sama, dan mengatakan dia merasakan rasa persahabatan dengan rekan-rekan berhematnya itu. Hanya sebulan setelah bekerja sama dengan rekan-rekannya, dia mengatakan pengeluarannya turun sebesar 40 persen. Dia sekarang bertujuan untuk menabung 100.000 yuan (Rp 222 juta) pada tahun ini.

Wen Zhong, guru sekolah dasar berusia 30 tahun, mengatakan dia telah mengurangi belanja online dengan bantuan para mitra berhematnya.

Sebaliknya, ia kini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca dan menenun. Dia juga mulai menjual produ-produkk buatan tangannya di pasar lokal, yang menghasilkan uang tambahan. Yang lebih penting lagi, kata Wen, hal itu telah membantunya beralih ke gaya hidup minimalis, sesuatu sangat dia hargai.

China merupakan salah satu negara dengan tingkat menabung tertinggi di dunia. Angka resmi menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2023, rumah-rumah tangga di negara tersebut memiliki sekitar 138 triliun yuan di bank, meningkat hampir 14 persen dari tahun sebelumnya.

Namun Dr Lu mengatakan, tingkat menabung yang tinggi itu mungkin menjadi masalah besar bagi pemerintah China. Biasanya bank sentral suatu negara dapat membantu meningkatkan perekonomian dengan memotong suku bunga karena hal ini membuat tabungan menjadi kurang menarik.

Baca juga: Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Namun, jika masyarakat terus menghindari pengeluaran dan malah menabung, hal itu dapat melemahkan kemampuan bank dalam memengaruhi perekonomian.

Sementara itu, beberapa perempuan memilih metode menabung yang lebih tradisional, yaitu  menyimpan uang tunai di rumah. Hal ini tidak biasa karena sebagian besar masyarakat China  sudah tidak menggunakan uang tunai. Sudah begitu banyak orang yang menggunakan aplikasi seperti Alipay dan WeChat Pay.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com