Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perang Dunia I dan Fakta-faktanya

Kompas.com - 15/11/2021, 09:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CFR

KOMPAS.com - Para ahli terus memperdebatkan penyebab Perang Dunia I, terlebih alasan mengapa perang yang sangat merusak ini bisa terjadi di benua yang sebagian besar damai dan makmur.

Secara luas dipahami bahwa perang dunia I dimulai pada 1914 setelah pembunuhan Archduke Franz Ferdinand, pewaris takhta Austria-Hongaria, yang memicu serangkaian deklarasi perang.

Baca juga: Peran Es Krim dalam Perang Dunia: Segarkan Pasukan, Beri Rasa Bahagia

Tetapi banyak ahli berpendapat bahwa ada berbagai faktor yang akhirnya memecah kondisi konflik di Eropa yang berlangsung selama beberapa dekade sebelumnya. Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia I.

Awal menuju Perang Dunia I

Selama berabad-abad, kerajaan-kerajaan di Eropa yang bersaing telah mengobarkan perang yang hampir konstan terjadi satu sama lain. Alasannya mulai dari masalah penguasaan tanah, koloni, agama, sumber daya, dan persaingan dinasti. Akibatnya, perbatasan di dalam benua sering bergeser.

Tetapi setelah serangkaian kampanye militer untuk mengalahkan Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte, yang menaklukkan sebagian besar Eropa, perwakilan dari beberapa kekuatan Eropa bertemu di Wina pada 1814 dan 1815 untuk mengakhiri siklus perang yang berulang.

Perjanjian Wina mengantar Eropa pada periode stabilitas relatif yang tidak biasa untuk benua itu. Sistem diplomatik yang dihasilkan, yang dikenal sebagai Konser Eropa, dibuat untuk menjaga perdamaian dengan mendukung dinasti yang ada atas gerakan revolusioner.

Dengan perdamaian di rumah, Eropa menikmati satu abad kemajuan besar dengan pengaruh yang sesuai di panggung global. Inovasi teknologi—seperti pengembangan produksi mesin, baja, listrik, dan kimia modern—memperkaya benua itu.

Baca juga: Kisah Beruang Polandia yang Menjadi Pahlawan Perang Dunia II

Sementara itu, perbaikan dalam pelayaran, rel kereta api, dan senjata memungkinkan negara-negara memproyeksikan kekuatan mereka lebih jauh ke luar negeri.

Akibatnya, imperium terkuat di Eropa—yaitu, Belgia, Inggris, Perancis, Belanda, Portugal, dan, kemudian, Jerman, Italia, dan Rusia—mengendalikan sebagian besar dunia sepanjang abad kesembilan belas.

Banyak sejarawan meyakini masalah mulai kembali bermunculan pada pertengahan 1800-an dengan berbagai konflik regional dan perang untuk menyatukan negara-negara Jerman dan Italia. Puncaknya abad stabilitas Eropa berakhir dengan bencana besar dengan Perang Dunia I.

Bangkitnya Jerman

Setelah Perang Napoleon, keseimbangan kekuatan yang relatif labil terjadi di benua Eropa. Dengan kata lain, negara-negara terkuat di kawasan itu biasanya menghindari konflik besar satu sama lain karena kekuatan mereka cukup setara. Sebab biaya berperang hampir pasti akan lebih besar daripada manfaat yang diharapkan.

Awalnya, kekuatan Austria, Inggris, dan Rusia menjaga perdamaian dan ketertiban. Kemudian, Inggris dan Prusia (yang akan menjadi bagian dari Jerman pada 1871) mempertahankan keseimbangan ini sebagai negara terkuat di benua itu.

Namun Inggris, kekaisaran terbesar di dunia dan memiliki angkatan laut dan ekonomi terbesar, kekuatan relatifnya mulai memudar pada pertengahan hingga akhir 1800-an.

Biaya untuk mempertahankan kerajaan yang begitu luas dan mencakup dunia mulai meningkat. Selain itu, pada akhir abad kesembilan belas, negara-negara industri yang berkembang pesat seperti Amerika Serikat dan Jerman mulai mengungguli Inggris.

Baca juga: Manisnya Permen dan Perang Pentingnya dalam Perang Dunia

Jerman baru muncul sebagai negara merdeka pada 1871. Ini terjadi ketika pemimpin Prusia Otto von Bismarck menyatukan apa yang sebelumnya adalah tiga puluh sembilan negara merdeka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com