Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Penyanderaan di AS Berakhir: Pelaku Tewas

Kompas.com - 05/02/2013, 09:26 WIB

MIDLAND CITY, KOMPAS.com Seorang penculik di negara bagian Alabama, AS, akhirnya tewas setelah polisi menyerbu bunkernya, Senin (4/2) waktu setempat. Polisi menyelamatkan seorang bocah lima tahun yang disekap di tempat itu selama enam hari.

Agen FBI, Steve Richardson, mengatakan bahwa para agen masuk ke bunker setelah negosiasi dengan si penculik yang bernama Jimmy Lee Dykes (65 tahun) mentok. Richardson mengatakan, negosiasi antara para petugas dan Dykes memburuk selama 24 jam terakhir, dan si penculik telah terlihat memegang sebuah pistol. Takut anak itu dalam bahaya, para petugas lalu menyerbu bunker pada pukul 15.12 waktu setempat (atau Selasa pukul 04.12 WIB). Ia tidak menjelaskan bagaimana Dykes tewas tetapi anak itu dikatakan tidak terluka. Anak itu akan dipertemukan kembali dengan keluarganya di rumah sakit, kata senator negara bagian Alabama, Harri Anne Smith, kepada CNN.

Dykes telah menyandera anak itu, Ethan, di sebuah bunker yang merupakan tempat perlindungan dari badai sejak Selasa lalu, setelah menculiknya dari sebuah bus sekolah dan menembak mati sopir bus itu. Sopir bus bernama Charles Albert Poland itu telah dimakamkan pada hari Minggu.

Daryle Hendry, yang tinggal sekitar seperempat mil dari bunker, mengatakan kepada kantor Associated Press bahwa ia mendengar suara ledakan yang diikuti tembakan pada Senin sore.

Seorang pejabat penegak hukum setempat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa granat cahaya diledakkan sebagai bagian dari operasi untuk membebaskan anak itu. Namun, pejabat tersebut tidak merilis rincian lainnya.

Insiden tersebut bermula di Midland City, Selasa sore lalu, ketika sopir bus menolak untuk menyerahkan anak itu, yang rupanya direnggut Dykes secara acak. Menurut sejumlah saksi, si penculik menyerang saat bus sekolah berhenti untuk menurunkan dua anak. Dykes lalu meraih pintu sehingga tidak bisa menutup dan masuk ke dalam bus. Ia lantas menuntut dua anak laki-laki itu, berusia enam dan delapan tahun, diserahkan kepadanya. Ketika sopir bus menutup lorong bus dengan lengannya, Dykes melepaskan empat tembakan. Sopir malang itu pun tewas.

Selama enam hari penyanderaan, para petugas berbicara dengan Dykes, serta mengirim obat-obatan dan mainan untuk anak laki-laki itu melalui sebuah pipa ventilasi selebar 10 cm.

Para petugas tidak merinci apa yang yang diinginkan veteran angkatan laut itu selama negosiasi tersebut. "Berdasarkan diskusi kami dengan Dykes, ia merasa sepertinya ia punya cerita yang penting baginya, meskipun itu sangat kompleks," kata Sheriff Dale County, Wally Olson, Senin.

Berdasarkan catatan pengadilan, Dykes sedianya tampil di pengadilan pada Rabu lalu. Ia dituduh telah mengancam tetangga ketika mereka melaju melewati rumahnya beberapa minggu lalu.

Orang-orang yang tinggal di dekatnya mengatakan, Dykes pernah memukul anjing sampai mati dengan pipa. Ia pernah mengancam akan menembak anak-anak karena menginjak tanah miliknya. Ia rutin meronda di halaman rumahnya pada malam hari dengan membawa lampu senter dan senjata api.

Catatan pengadilan juga menunjukkan, Dykes pernah ditangkap di Florida pada 1995 terkait kepemilikan senjata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com