Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Perbatasan Ujian bagi Gencatan Senjata Gaza

Kompas.com - 25/11/2012, 10:15 WIB

GAZA CITY, KOMPAS.com - Tentara Israel menewaskan seorang pria Palestina dan melukai setidaknya 13 orang lainnya di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel saat kedua pihak saling tuding telah melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku Rabu lalu.

Penembakan pada hari Jumat (23/11) itu merupakan peristiwa kekerasan pertama sejak gencatan senjata yang diperantarai Mesir akhirnya bisa mengakhiri pemboman selama delapan hari Israel di Gaza dan serangan roket Palestina terhadap Israel.

Para saksi mata Palestina dan petugas hak asasi manusia mengatakan, episode itu menggambarkan ambiguitas kesepakatan tersebut, yang menyerukan pemeriksaan pengamanan di sepanjang zona penyangga berpagar selebar 300 meter itu yang Israel berlakukan di sisi perbatasan Gaza, serta negosiasi untuk mengakhiri blokade Israel di wilayah itu.

Anwar Abdel Hadi Qdeih, 20 tahun, tewas di sisi Gaza ketika pasukan Israel menembaki puluhan orang, kebanyakan pemuda, karena mendekati pagar pertama dari dua pagar di daerah itu pada Jumat pagi, kata petugas rumah sakit dan saksi mata di Khan Younis.

Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, mengecam penembakan itu. Namun kelompok itu mengambil langkah yang tidak biasa. Hamas mengawal penduduk keluar dari zona penyangga tersebut, setelah berkonsultasi dengan penengah gencatan senjata Mesir, lapor kanto berita Reuters.

Militer Israel mengatakan, ratusan warga Palestina berusaha untuk melanggar pagar perbatasan itu, yang mendorong tentara Israel menembak mereka. Beberapa orang yang terluka mengatakan, mereka datang untuk "melihat" situasi di sepanjang perbatasan, setelah mengetahui dari laporan berita lokal bahwa pembatas zona perbatasan itu telah diangkat.

"Orang-orang bilang bahwa tidak apa-apa pergi ke pagar itu sekarang, dan bahwa tidak ada orang Yahudi di sana," kata Mahmoud Abu Tayem, 19 tahun, yang ditembak di perut.

Sebagian besar orang yang tinggal di wilayah itu adalah para petani dan sekelompok kecil masyarakat Bedouin. Mereka sudah lama mengeluhkan terbatasnya akses ke lahan pertanian karena zona penyangga yang didisain Israel itu.

Israel membangun zona itu ketika menarik militer dan pemukimannya dari Jalur Gaza tahun 2005.

Pada hari Jumat itu, banyak warga Palestina yang berbondong-bondong ke pagar perbatasan adalah para petani yang merasa mereka telah lama terputus dari tanah yang subur tersebut.

Para pejabat Israel dan Gaza, Jumat, mengatakan, mereka tetap berkomitmen pada gencatan senjata, tetapi tidak mengungkapkan apakah atau kapan negosiasi mengenai prosedur keamanan di sepanjang perbatasan itu akan diadakan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com