Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan TKI Dipulangkan dengan Pesawat Haji

Kompas.com - 27/10/2011, 07:50 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak 19 September hingga 24 Oktober 2011, Konsulat Jenderal RI di Arab Saudi telah mengeluarkan 4.550 Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi TKI bermasalah yang mayoritas adalah pembantu rumah tangga dan sopir.

Sebagian dari mereka telah dipulangkan oleh Pemerintah Arab Saudi, dan sisanya akan menggunakan 10 pesawat Garuda dari Jeddah yang memberangkatkan jemaah calon haji pada penerbangan terakhir 30-31 Oktober 2011.

Diperkirakan, jumlah yang akan dipulangkan menggunakan pesawat haji terakhir itu tidak kurang dari 2.000 orang. Para TKI bermasalah itu sekarang tinggal di penampungan sementara Madinatul Hujjaj Jeddah.

Konjen RI di Jeddah Zakaria dalam siaran persnya, Kamis (27/10/2011), mengatakan, TKI laki-laki (TKL) mayoritas adalah sopir yang kabur dari majikannya karena alasan gaji kecil dan pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan kontrak. TKL yang lari dari majikan hidup berkelompok sesuai dengan daerah asal masing-masing, dan ketika ingin pulang ke Indonesia mereka berkeliaran agar ditangkap oleh imigrasi Arab Saudi dan dipulangkan.

Setiap tahun KJRI Jeddah bersama-sama dengan Pemerintah Arab Saudi memulangkan rata-rata lebih dari 25.000 TKI bermasalah,  baik atas biaya Pemerintah Arab Saudi atau biaya Pemerintah RI.

Ritual tahunan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yang menjadi beban pemerintah. Di samping itu, muncul juga berbagai dampak sosial yang negatif dan melemahkan citra Indonesia di dunia internasional.

Moratorium penempatan TKI ke Arab Saudi yang diberlakukan mulai tanggal 1 Agustus 2011 harus menjadi momentum yang baik untuk dilakukannya evaluasi secara menyeluruh atas sistem penempatan TKI selama ini baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi, untuk menghindari dampak sosial yang begitu besar yang tidak dapat dibandingkan de ngan besarnya remittence yang sering dikedepankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com