Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Orang Mengungsi akibat Banjir

Kompas.com - 10/09/2011, 13:19 WIB

BRASILIA, KOMPAS.com - Hujan lebat yang menimbulkan banjir besar di Brasil selatan dilaporkan menewaskan tiga orang dan lebih dari 63.000 orang terpaksa mengungsi, kata para pejabat, Jumat (9/9/2011).     

Hujan tiga hari terus menerus menimbulkan dampak serius di negara bagian selatan Santa Catarina. Di situ, pihak berwenang mengumumkan 32 kota di negara bagian berada dalam keadaan darurat. Sementara, dua di antaranya yakni Brusque dan Rio do Sul berada dalam malapetaka publik. Sejumlah kota nyaris seluruhnya terendam ketika air sungai Itajay-Acu meluap.     

Badan Pertahanan Sipil mengatakan banjir itu membuat hampir 790.000 orang telantar di 60 kota. Bandan itu memperingatkan adanya risiko tanah longsor setelah hujan lebat.     

Pada pukul 2100 GMT Jumat (04:00 WIB Sabtu) para pejabat Pertahanan Sipil negara bagian Catarina mengatakan sedikitnya seorang tewas. Laporan-laporan media lokal mengataan tiga orang tewas. Karena keadaan darurat itu sekolah-sekolah ditutup di kota-kota Blumenau, Gaspar, Itajai dan Riodo Sul. Sejumlah sekolah menjadi tempat penampungan para pengungsi.     

Tiga tahun lalu 150 orang tewas akibat banjir bandang di Brasil selatan. Ketinggian air itu bertolak belakang dengan kekeringan yang hebat  dan kebakaran hutan di daerah-daerah barat bagian tengah negara Amerika Selatan itu.     

Banyak bagian dari kota Brasilia menderita serangan asap akibat kebakaran hutan yang dipicu temperatur tinggi dan musim kemarau yang lama dan tidak biasa terjadi tanpa hujan-- saat ini tiga bulan di sekitar ibu kota federal itu. "Kami tidak pernah mengalami tingkat rendah kelembaban (di Brasilia) sejak tahun 1960," kata seorang pejabat Pertahanan Sipil regional kepada AFP.     

"Pada 24 jam belakangan ini saja ada 50 kebakaran dan kami mengerahkan 500 petugas pemadam kebakaran," Mayor Mauro Sergio dari pihak pemadam kebakaran Brasilia kepada AFP.     

Asap sangat tebal di bagian-bagian ibu kota itu yang menyebabkan beberapa sekolah ditutup lebih awal. "Saya telah tinggal di Brasilia selama 40 tahun, saya tidak pernah melihat hal seperti ini," kata penduduk Edson Barroso kepada AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com