Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lokalisasi Rayakan Hari Kartini

Kompas.com - 22/04/2011, 21:20 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Hari Kartini, hari yang disimbolkan sebagai hari pembebasan dari keadaan anti emansipasi (persamaan hak), juga dirayakan oleh mbak-mbak warga lokalisasi prostitusi di kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung (Jawa Timur). Acara berlangsung meriah dalam bentuk peragaan kebaya dan lomba menyanyi, dibuat bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan presumsi IMS (infeksi menular seksual) yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

Koordinator dan Pendiri Pusat Studi Perempuan Tulungagung (Puspita) Ifada Nurahmania menyampaikan itu, hari Jumat (22/4/2011). "Ini acara yang lebih menekankan pada edukasi dan proses memanusiakan PSK, agar mereka tidak semata-mata hanya menjadi komoditas di mata konsumen dan masyarakat dan t idak sekedar jadi obyek di mata birokrasi negara. Sehingga tak ada ukuran sukses yang dibuat, kecuali untuk memberikan kegembiraan," kata Ifada.

Sebanyak 30 peserta mengikuti acara peragaan kebaya di panggung catwalk, di halaman parkir lokalisasi Kaliwungu. Diantara yang hadir sebagai tamu selain para pengurus Kantor Kecamatan Kaliwungu, juga Lurah Kaliwungu Bambang Dwi. Tak kalah penting adalah kehadiran Ketua Pusat Studi Gender (PSG) Sekolah Tinggi Agama Islam Negara (STAIN) Tulungagung Dr Zulfa Nikmah yang menyemangati para peserta lomba.

Acara berlangsung merupakan kerjasama berbagai pihak, Pemkab Tulungagung melalui Kantor Kelurahan dan Kecamatan, Puspita, Dinas Kesehatan, dan PSG STAIN. "Sebelum acara lomba berlangsung tanggal 21 April itu, tiga hari sebelumnya tanggal 18-20 diadakan pemeriksaan IMS. Pemeriksaan juga dilakukan dengan pemberian obat-obatan," kata Ifada.

Tulungagung selama ini menghadapi problem kerawanan kesehatan yang berhubungan dengan kemiskinan, buruh migran, dan penyakit menular seksual. Ada 400-an penderita HIV/AIDS, dengan kecenderungan sebab penularan dari aktivitas seksual ekstramarital.

Ada 165 PSK di Kaliwungu, namun jumlah ini juga hanya sebagian saja dari sekitar 600 PSK se-Kabupaten Tulungagung yang pernah dipelajari oleh LSM peduli bahaya HIV/AIDS setempat. Disini sudah muncul masalah tentang kematian penderita HIV/AIDS yang ditolak mendapat layanan perawatan jenazah oleh warga setempat, karena mengidap HIV/AIDS, kata Zainul Rahman, manajer kasus klinik HIV AIDS pada RSUS Dr Iskak, Tulungagung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com