Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Rebut Tripoli, Selesai Perkara!

Kompas.com - 24/02/2011, 17:15 WIB

KOMPAS.com — Pemandangan lazim di Benghazi adalah banyaknya antrean warga. Ternyata, sebagaimana warta AP dan AFP pada Kamis (24/2/2011), warga berbaris teratur menanti giliran mendapat senjata. Asal tahu saja, senjata-senjata itu justru berasal dari kalangan militer dan polisi yang membelot dari Moammar Khadafy untuk bergabung dengan pasukan antipemerintah.

Bersamaan dengan itu, media massa juga mengatakan kalau wilayah kekuasaan Khadafy makin hari kian ciut. Sebaliknya, kelompok oposisi justru makin bertambah dukungannya.

Khadafy menurut perkiraan hanya akan bertahan di rumahnya di Tripoli. Padahal, gerakan kelompok perlawanan baik dari arah barat dan timur Libya sudah makin mengarah ke Tripoli. Bisa jadi, begitu oposisi merebut Tripoli, perkara menyudahi kekuasaan Khadafy adalah perkara gampang. 

Masih di Tripoli, menurut saksi mata, pasukan pendukung Khadafy masih menjaga kota itu, sementara moncong-moncong tank justru disetel ke arah permukiman warga.  

Lalu, di media maya, ada tayangan menunjukkan sebuah kota berjarak 50 kilometeran sebelah barat Tripoli sudah jatuh ke tangan pemerintah. Lalu, sejumlah unit militer di Timur mengatakan telah menyatukan komando untuk mendukung para pengunjuk rasa.

Kemarin, anak Khadafy, Saif al-Islam, tampil di televisi pemerintah. Dia mengatakan kalau situasi di negaranya justru berjalan normal.

Catatan terkini media massa juga menyatakan kalau sejumlah gubernur berbalik mendukung kelompok oposisi. Sementara itu pasukan pendukung Khadafy baku tembak dengan kelompok oposisi di kawasan barat negeri itu, yakni di Kota Zawiya, Sarathra, dan Ajdabiya. Pasukan prorezim itu sejatinya dalam perjalanan menuju kampung halaman Khadafy di Surt.

Di bagian timur Libya, kelompok oposisi terhitung sukses besar menggusur pasukan pro-Khadafy. Buktinya, seperti terlihat di Benghazi dan Tobruk. Di kedua kota itu warga pengunjuk rasa dan kelompok oposisi merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera dan membakar petasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com