Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow Kekayaan Mubarak 70 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 06/02/2011, 06:21 WIB

KOMPAS.com - Berapa kekayaan  Presiden Mesir Hosni Mubarak dan keluarganya? Keluarga Mubarak diyakini memiliki simpanan uang tunai di bank-bank di Inggris dan Swiss, serta properti di Amerika dan Inggris.

Kekayaan keluarga Hosni Mubarak diperkirakan mencapai 70 miliar dollar AS, menurut analis Timur Tengah. Kalau dikonversikan ke dalam mata uang rupiah, uang itu berjumlah Rp 629,6 triliun. Wow!

Keluarga Mubarak memiliki simpanan uang di bank-bank di Swiss dan Inggris, demikian pula real estat di London, New York, Los Angeles, dan di kawasan mahal di Laut Merah.

Setelah 30 tahun menjabat Presiden Mesir dan pejabat senior militer, Mubarak memiliki akses transaksi investasi yang telah menghasilan keuntungan bernilai ratusan juta poundsterling. Sebagian besar diperoleh dari saham dan deposito dalam rekening bank yang dirahasiakan, atau pun dalam investasi di bidang perumahan dan hotel.

Menurut sebuah laporan suratkabar Arab Al Khabar tahun lalu, Mubarak memiliki berbagai properti di Manhattan dan kawasan eksklusif Rodeo One di Beverly Hills, Amerika Serikat. Kedua putra Mubarak, Gamal dan Alaa, juga miliarder.

Amaney Jamal, profesor ilmu politik di Universitas Princeton mengatakan, kekayaan keluarga Mubarak mencapai 70 miliar dollar AS sebanding dengan kekayaan para pemimpin negara-negara Teluk.

"Kekayaan pribadi ini dikumpulkan ketika ia menjabat di militer dan sebagai presiden," kata Amaney kepada ABC News. "Terlalu banyak korupsi dalam rezim ini, yang menahan sumber daya masyarakat untuk kepentingan pribadi," katanya. "Ini merupakan pola diktator-diktator di Timur Tengah," jelasnya.

Al Khabar melaporkan, hal ini membuat kita paham bagaimana keluarga Mubarak menyimpan kekayaannya di bank UBS Swiss, Bank of Scotland, bagian dari Llyods Banking Group.

Christopher Davidson, profesor politik Timur Tengah di Durham University menyebutkan, Hosni Mubarak, istrinya Suzanne, dan kedua putranya, mampu mengumpulkan kekayaan mereka melalui sejumlah kerja sama kemitraan dengan perusahaan dan investor asing yang menanamkan modalnya di Mesir.

Disebutkan, banyak negara Teluk meminta 51 persen saham dari investor asing untuk mitra bisnis lokal saat akan memulai usaha.  "Hampir setiap proyek membutuhkan sponsor, dan Mubarak berada di tempat yang pas dalam setiap kesempatan kesepakatan," katanya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com