Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Muslim-Kristen di Timteng

Kompas.com - 03/01/2011, 08:04 WIB

KOMPAS.com — Berbagai serangan terhadap kaum Kristiani di Irak dan Mesir terakhir ini menimbulkan pertanyaan kembali tentang masa depan hubungan Muslim-Kristen di Timur Tengah.

Sabtu (1/1/2011) dini hari sebuah bom mobil meledak di depan sebuah gereja di kota Pantai Alexandria (225 kilometer utara Kairo). Peristiwa itu menewaskan 21 orang dan sekitar 100 orang luka-luka.

Pada 31 Oktober 2010 jaringan Al Qaeda di Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap gereja di Baghdad yang menewaskan 46 kaum Kristiani.

Gelombang kekerasan di Irak itu kini memaksa ribuan kaum Kristiani Irak lari ke Jordania, Suriah, dan Lebanon.

Menurut lembaga hak asasi manusia Hammurabi di Baghdad, seperti dikutip harian berbahasa Arab Asharq Al-Awsat, jumlah kaum Kristen di Irak berkurang 60 persen dari jumlah tahun 2003 yang sekitar 1,3 juta jiwa saat itu.

Di Lebanon, peperangan dan ketegangan politik yang senantiasa melanda negeri tersebut memaksa pula banyak kaum Kristiani Lebanon hijrah ke negara-negara Barat, seperti AS, Kanada, Australia, dan Eropa.

Sepertinya telah terjadi keretakan hubungan sosial di antara penganut agama, mazhab, atau sekte di Timur Tengah.

Padahal, jasa besar kaum Kristiani Arab terhadap kebangkitan budaya, bahasa, dan nasionalisme Arab tidak diragukan lagi. Kaum Kristiani di wilayah Sham (Suriah, Lebanon, Palestina, dan Jordania) serta Irak adalah penduduk asli wilayah tersebut. Mereka pemilik budaya Arab setempat sebelum Islam masuk wilayah Sham dan Irak.

Ketika Islam masuk wilayah Sham pada era Khalifah Umar Bin Khattab (634-644 M), bahasa dan budaya yang menyatukan kaum Muslim dan Kristiani sehingga bisa hidup harmonis dan bersinergi berabad-abad.

Kaum Kristen Koptik di Mesir adalah penduduk asli Mesir sebelum Islam masuk wilayah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com