Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gay Boleh Menjadi Tentara Amerika

Kompas.com - 19/12/2010, 16:53 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama menepati janjinya pada saat kampanye pemilihan presiden AS, beberapa waktu lalu yaitu, mencabut undang-undang larangan bagi gay untuk berkarir di militer.

Hari Minggu (19/12/2010) ini, akan menjadi hari bersejarah bagi Amerika Serikat. Dalam pemungutan suara tentang hak-hak gay, senat setuju untuk mengakhiri larangan 17 tahun gay dilarang menjadi anggota pasukan militer AS, secara terbuka.

Presiden Barack Obama akan mengirim rancangan undang-undang pencabutan tersebut sekaligus membalik kebijakan Clinton dikenal sebagai: don’t ask, don’t tell.

"Ini adalah waktunya untuk menghormati seluruh pengorbanan, keberanian dan integritas prajurit. Tak ada lagi perbedaan yang ditentukan oleh orientasi seksual, jenis kelamin, ras, agama atau kepercayaan," kata Obama.

Mencabut akan berarti bahwa, untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika, gay akan diterima oleh angkatan bersenjata. Mereka memiliki hak untuk diakui dan diperlakukan sama dengan prajurit lain.

"Sudah saatnya menutup Bab ini dalam sejarah militer kami," kata Obama dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari 13.500 anggota militer telah diberhentikan berdasarkan hukum tahun 1993, karena mereka mengindap penyimpangan orrientasi seksual. Undang-undang diskriminasi tersebut memaksa laki-laki gay dan perempuan lesbian harus menyembunyikan identitas orientasi seksual mereka saat diterima di militer.

Pada Sabtu melalui proses pemilihan yang melelahkan, senat setuju mencabut undang-undang dengan 65 suara setuju dan 31 tidak setuju. Delapan memihak Republik, 55 mendukung Demokrat dan dua suara berasal dari independen yang mendukung pencabutan.

"DPR menyetujui versi identik RUU, 250-175 awal pekan ini. Para pendukung memuji suara Senat sebagai sebuah terobosan hak-hak gay. Banyak aktivis gay berharap bahwa pasukan integrasi di dalam militer akan menyebabkan penerimaan yang lebih besar di dunia sipil, seperti yang dilakukan untuk Amerika Afrika setelah Keputusan Presiden Harry Truman pada tahun 1948 pada perlakuan yang sama tanpa ras di militer," kata Senator Demokrat John Kerry, Minggu.

"Korban pertama dalam perang di Irak adalah seorang tentara gay. Dia kehilangan kaki kanannya dan tidak mendapatkan penghargaan yang selayaknya, hanya karena gay. Kita harus mengakhiri penderitaan mereka denga meloloskan RUU tersebut, dan saya sangat mendukung," kata Senator Demokrat, Carl Levin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com