Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Buka Kemungkinan Jual Senjata Baru ke Taiwan

Kompas.com - 19/03/2010, 13:49 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat membuka kemungkinan penjualan senjata  baru kepada Taiwan. Pejabat Departemen Luar Negeri AS, David Shear, Kamis, mengemukakan kepada sebuah tim dari Kongres bahwa Amerika Serikat tetap siap dengan komitmen, berdasarkan undang-undang AS, untuk memberikan kepada Taiwan senjata-senjata guna mempertahankan dirinya sendiri. "Taiwan harus yakin bahwa pulau itu  harus memiliki kemampuan fisik untuk melawan intimidasi dan aksi kekerasan  dari China daratan," kata Shear, wakil asisten menteri luar negeri untuk urusan Asia Timur.

Dalam memberikan penjelasan di hadapan Komisi Ekonomi dan Peninjauan Keamanan AS-China, para pejabat AS menolak mengatakan apakah pemerintah Obama akan setuju dengan daftar keinginan Taiwan, yaitu jet-jet tempur F-16. Kendatipun punya usahanya untuk memperbaiki hubungan dengan Beijing, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou tetap berusaha mendapatkan jet tempur F-16 demi memperbarui  armada udaranya yang sudah tua. Satu laporan  terbaru  kementerian pertahanan Taiwan menemukan, China unggul  dalam kekuatan udara.

Pemerintah Presiden Barack Obama Januari lalu menyetujui paket penjualan senjata senilai 6,4 miliar dollar untuk Taiwan termasuk  helikopter-helikopter, rudal-rudal Patriot dan kapal-kapal penyapu ranjau, yang membuat Beijing marah.

China telah meningkatkan belanja militer selama bertahun-tahun sebagai bagian dari usaha modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)-nya. "Kendatipun kepentingan-kepentingan China meningkat di seluruh dunia, kami yakin fokus utama  peningkatan kekuatan PLA  tetap berorientasi  pada persiapan bagi kemungkinan-kemungkinan  di Selat Taiwan," kata Schiffer. Ia menambahkan, "Tampaknya strategi  jangka panjang Beijing  adalah menggunakan kekuatan politik, diplomatik, ekonomi  dan kebudayaan  untuk mengusahakan unifikasi dengan Taiwan, sementara membangun  ancaman militer  yang  dapat dipercaya  untuk menyerang pulau itu jika ada kejadian-kejadian  yang dianggap Beijing sebagai arah yang salah."

Taiwan dikuasai kelompok nasionalis  yang melarikan diri dari China  tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara di China daratan. Beijing menganggap  pulau itu bagian dari wilayahnya yang menunggu reunifikasi, jika perlu dengan kekuatan militer.

China menentang keras penjualan senjata AS kepada Taiwan. Tindakan itu bertentangan dengan pengakuan AS tahun 1979  bahwa Beijing  sebagai satu-satunya pemerintah China. China menanggapi dengan keras penjualan senjata Januari itu, dengan memperingatkan bahwa AS membuat hubungan mundur  dan  mengancam pengenaan sanksi-sanksi  terhadap perusahaan-perusahaan  AS yang terlibat dalam kontrak-kontrak itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com