Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Selam Rusia Patroli di Pantai Timur AS

Kompas.com - 05/08/2009, 16:32 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dua kapal selam bertenaga nuklir Rusia berpatroli di wilayah lepas Pantai Timur Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Ini untuk pertama kali Rusia melakukan tindakan semacam itu dalam beberapa tahun terakhir. Para pejabat AS, seperti diberitakan New York Times, Rabu (5/8), mencemaskan hal itu.

Mengutip para perwira pertahanan dan intelijen yang berbicara tanpa bersedia disebut namanya, laporan New York Times pada situs internetnya mengatakan, satu kapal selam masih berada di perairan internasional, sekitar 200 mil (320 kilometer) di lepas pantai AS, sedangkan lokasi kapal lainnya tidak diketahui. Kedua kapal selam tersebut adalah kelas Akula.

Hal itu tak segera tampak sebagai ancaman bagi AS tetapi menggaungkan manuver ’kucing dan tikus’ dari masa militer Uni Soviet dan AS semasa Perang Dingin. Ketika itu Moskwa dan Washington secara rutin mengirimkan kapal-kapal selamnya ke pantai masing-masing, disertai langkah-langkah intelijen dan pemantauan kapal tersebut. "Kapan saja Angkatan Laut Rusia melakukan sesuatu di luar kebiasaan hal itu menimbulkan kecemasan," kata seorang pejabat senior Departemen Pertahanan  AS yang memantau laporan-laporan mengenai aktivitas kapal selam Rusia itu.

"Kami tahu di mana mereka berada, dan kami tidak khawatir mengenai kemampuan kami untuk mengatasi kapal-kapal selam itu. Tapi kami cemas karena mereka berada di sana," katanya.

Para pejabat Pentagon menolak untuk berspekulasi mengenai apakah kapal-kapal selam tersebut mengangkut senjata. Dua kapal selam itu dipandang bukan tergolong jenis kapal besar dalam kapal selam Rusia yang bisa meluncurkan rudal-rudal nuklir.

Pengungkapan gerakan-gerakan Rusia itu terjadi pada saat Moskow berusaha melakukan uji coba yang gagal pada rudal antar benua Bulava. Rudal yang berkemampuan membawa hulu ledak nuklir itu meledak di tengah penerbangannya setelah diluncurkan dari kapal selam Rusia, Dmitri Donskoi, di Laut Putih 16 Juli. Beberapa uji coba demikian selalu berakhir gagal, termasuk salah satu yang dilakukan Desember 2008, saat diluncurkan oleh kapal selam yang sama di Laut Putih, di lepas pantai barat laut Rusia. Pada kesempatan lainnya, rudal juga meledak di angkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com