Pemilu India berlangsung selama hampir sebulan, mulai dari 16 April hingga 13 Mei. Pada pemilu tahun ini terdapat 714 juta pemilik hak suara. Pemilu dilakukan melalui lima fase yang sering kali berkembang menjadi enam fase.
Dengan dukungan sebagian besar pemilih diberikan kepada partai-partai regional, hampir tak ada peluang bagi Partai Kongres dan aliansi yang berkuasa saat ini ataupun pesaing mereka, partai nasionalis Hindu, Partai Bharatiya Janata (BJP), untuk mendapatkan suara mayoritas absolut di parlemen.
Pemilu tahun ini dikejutkan pula oleh keputusan Mahkamah Agung India yang memerintahkan penyelidikan atas peran Ketua Menteri Besar Bagian Gujarat Narendra Modi atas peristiwa kerusuhan anti-Muslim di negara bagian itu pada 2002. Peristiwa itu mempermalukan BJP karena Modi merupakan tokoh yang diandalkan untuk menjadi perdana menteri.
Pasukan keamanan India pun segera diterjunkan ke jalan-jalan di kota-kota utama wilayah di kaki pegunungan Himalaya itu. Ribuan pasukan yang dilengkapi dengan peralatan antihuru-hara berpatroli di jalan-jalan Srinagar, ibu kota Kashmir India.
Barikade pelat-pelat baja dan kawat-kawat berduri juga dipasang di sejumlah jalan untuk menghentikan aksi pemrotes agar tidak mengganggu pemungutan suara yang akan diselenggarakan pada Kamis ini.
Seruan pemogokan dua hari disampaikan pemimpin garis keras Syed Ali Shah Geelani.
Baik kelompok garis keras
Aksi protes sempat terjadi pada Selasa malam. Sedikitnya sebuah mobil terbakar dan sempat terjadi bentrok dengan pasukan pemerintah di Srinagar. Lebih dari 20 pemrotes terluka dalam aksi itu.