Presiden Madagaskar Letakkan Jabatan

ANTANANARIVO, KOMPAS.com - Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana meletakkan jabatan sesudah militer menguasai kantornya dan membiarkan pemimpin oposisi mengambil-alih wewenang. Beberapa diplomat yang tak ingin disebutkan jatidirinya mengatakan Ravalomanana (59) menandatangani dokumen penyerahan kekuasaan atas pulau di Samudra Hindia itu kepada satu dewan pejabat tinggi militer.

Tindakan itu menandai kemenangan dramatis Andry Rajoelina, walikota Antananarivo yang dipecat dan selama berbulan-bulan telah memimpin upaya penggulingan Ravalomanana yang telah 7 tahun menjadi presiden.  Rajoelina disambut oleh ribuan pendukungnya dan mendapat ucapan selamat dari militer saat ia mengambil-alih jabatan presiden yang ditinggalkan Ravalomanana.

"Surat yang ditandatangani oleh Ravalomanana berisi penyataan penyerahan kekuasaan presiden dan perdana menteri kepada satu dewan militer," kata seorang diplomat.  Tindakan militer di kompleks itu Senin malam  efektif mengakhiri nasib presiden, yang sempat terlibat pertikaian politik dengan Rajoelina.

Pertikaian politik yang meletus penghujung tahun lalu menewaskan 100 orang. Keberadaan Ravalomanana menyusul pengunduran dirinya belum diketahui.

Namun, spekulasi yang beredar menyebutkan kemungkinannya menetap di pengasingan. Kebanyakan anggota keluarganya sudah pergi ketika ia kehilangan kekuasaan atas militer pekan lalu.